Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

TRANSISTOR Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama), Exercises of Electrical Engineering

APLIKASI TRANSISTOR TRANSISTOR Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama) TRANSISTOR Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama) TRANSISTOR Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama)

Typology: Exercises

2017/2018

Uploaded on 10/03/2018

fahmi-rm
fahmi-rm 🇮🇩

4.8

(4)

5 documents

1 / 5

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
NAMA : FAHMI ROFIQIL MUBARAK
NIM : 171910201064
KELAS : ELEKTRONIKA C
1. Konfigurasi Common Base (Basis Bersama)
Seperti namanya, yang dimaksud dengan Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis
Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama
untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT
dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki
Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah
“Grounded Base”.
Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal
INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama)
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan
fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base
menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini
memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan
penguatan Tegangan.
Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor
sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-
kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.
pf3
pf4
pf5

Partial preview of the text

Download TRANSISTOR Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama) and more Exercises Electrical Engineering in PDF only on Docsity!

NIM : 171910201064 KELAS : ELEKTRONIKA C

1. Konfigurasi Common Base (Basis Bersama) Seperti namanya, yang dimaksud dengan Konfigurasi Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”. Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus. Konfigurasi Common Collector (Kolektor Bersama) Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector, Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground- kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT.

NIM : 171910201064 KELAS : ELEKTRONIKA C Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis. Konfigurasi Common Emitter (Emitor Bersama) Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di- ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.

2. APLIKASI TRANSISTOR A. TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT 1. Penguat Common Base (grounded-base) Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

NIM : 171910201064 KELAS : ELEKTRONIKA C Sifat atau karakter pada Transistor sebagai Penguat Common Collector:

  • Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
  • Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
  • Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
  • Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan sebagai buffer B. TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR Pada prinsipnya transistor sebagai saklar ini bekerjanya dalam kondisi saturasi dan kondisi cut-off. Saat transistor dalam kondisi saturasi, berarti transistor berfungsi sebagai saklar tertutup. Saat transistor dalam keadaan cut-off, berarti transistor berfungsi sebagai saklar terbuka Gambar (a) Rangkaian transistor sebagai saklar Gambar (b) Penggambaran transistor yang lazim Gambar (c) Garis beban DC

NIM : 171910201064 KELAS : ELEKTRONIKA C Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui kolektor. Selain digunakan untuk penguat, transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu Transistor Transistor Logic. Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan mengalami cut-off apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara kolektor dan emitor Vce adalah 0 Volt dari cara kerja diataslah kenapa transistor dapat difungsikan sebagai saklar.