


Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
The Answer of Midexam Organizational Behavior
Typology: Exams
1 / 4
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
UTS Perilaku Keorganisasian SOAL 1 Karakteristik biografis utama adalah Karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin dan status perkawinan bersifat objektif dan mudah diperoleh dari catatan pribadi. Setiap individu tentunya memiliki karakteristik individu yang menentukan perilaku individu. Yang pada akhirnya menghasilkan motivasi individu. Adapun penjelasan mengenai masing – masing karakteristik yaitu: a. Usia Usia sangat mempengaruhi karakteristik biografi individu. Perbedaan usia akan membedakan seberapa produktif seseorang dalam melakukan suatu aktivitas. Semakin tua seseorang, semakin produktif dia akan menurun. Usia memiliki dampak besar pada orang-orang seperti produktivitas, kepuasan kerja, pensiun dan tingkat ketidakhadiran. b. Jenis Kelamin Tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan, kecuali karena budaya lokal yang membolos, bahwa perempuan memiliki tingkat bolos yang lebih tinggi daripada laki-laki, hal ini disebabkan tugas dan fungsi seorang perempuan. Perempuan memikul lebih banyak tanggung jawab rumah tangga dan keluarga, serta masalah-masalah perempuan. Tidak ada perbedaan yang signifikan atau signifikan dalam produktivitas tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan. Tidak ada bukti bahwa jenis kelamin karyawan mempengaruhi kepuasan kerja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki persentase liburan yang lebih tinggi, sementara penelitian lain tidak menemukan perbedaan di antara keduanya. Wanita memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi. c. Status Perkawinan Yang ketiga dan terakhir adalah status perkawinan, yang dimana hal ini sangat berpengaruh bagi kinerja seseorang terhadap organisasi tempat ia bekerja. Seseorang yang telah menikah biasanya memiliki tanggung jawab atau beban tambahan yang berasal dari keluarganya baik itu pasangannya sendiri maupun dari anaknya. Tentunya
dengan ada beban tambahan yang dipikul oleh seseorang ini akan mempengaruhi perilaku dan kinerja di dalam beraktivitas dalam organisasi. Stereotip adalah penilaian individu terhadap individu lainnya berdasarkan pada latar belakang kelompok yang dimana orang tersebut masuk kategori kelompok tersebut. Streotip ini dapat berfungsi sebagai pembangun citra pada latar organisasi. Dengan streotip individu secara umum dapat mengenali individu – individu yang berada dalam organisasi kita melalui sikap kita sehingga hal ini menjadi peluang bagi organisasi untuk membangun citra yang tentunya citra positif di dalam masyarakat secara umum. Organisasi dapat mengolah keragaman secara efektif dengan cukup banyak cara diantaranya:
Teori motivasi kontemporer di bagi menjadi 3, yaitu: a. Teori kebutuhan Teori ini menjelaskan adanya kebutuhan yang dibutuhkan oleh masing – masing individu. Teori ini membagi kebutuhan menjadi 3 yaitu kebutuhan prestasi, kebutuhan berkuasa dan kebutuhan berafiliasi. b. Teori penentuan tujuan Teori ini menjelaskan bahwasannya niat atau tujuan yang ditetapkan dalam diri seseorang merupakan motivasi utama bagi dirinya untuk melakukan suatu hal. c. Teori Hasrat Teori ini menjelaskan bahwasannya seseorang akan melakukan suatu tindakan dengan harapan bahwa hasil dari tidakan tersebut berdampak positif terhadap dirinya. Kaitannya dengan model karakteristik pekerjaan ialah model karakteristik pekerjaan yang dikatakan oleh Hackman dan Oldham (1974) menyarankan bahwa lima dimensi pekerjaan inti mempengaruhi hasil pribadi dan pekerjaan tertentu, termasuk kepuasan kerja. Lima dimensi pekerjaan inti yang diidentifikasi adalah otonomi, umpan balik, variasi keterampilan, identitas tugas, dan signifikansi tugas. Dari hasil penelitian bahwasannya kelima dimensi pekerjaan ini sangat mempengaruhi kepuasan pekerja di restoran cepat saji. Kepuasan kerja yang tinggi tentunya akan dibarengi dengan motivasi dalam bekerja yang tinggi pula.