Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Teori struktur modal, Papers of Accounting

Ini tentang penjelasan macam-macam teori struktur modal

Typology: Papers

2020/2021

Uploaded on 02/20/2021

ilmi-nur
ilmi-nur 🇮🇩

5

(1)

1 document

1 / 28

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
TEORI STRUKTUR MODAL
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh
perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan?
Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai
perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal
yang terbaik.
Modal yang dipergunakan perusahaan selalu mempunyai
biaya. Biaya tersebut bisa bersifat eksplisit (artinya
nampak, dan dibayar oleh perusahaan), tetapi bisa juga
bersifat implisit (tidak nampak, bersifat opportunistic,
atau disyaratkan oleh pemodal)
Bagi para pemodal membeli obligasi ditafsirkan
mempunyai risiko yang lebih rendah, maka biaya modal
yang berasal dari hutang akan lebih kecil dari biaya
modal yang berasal dari modal sendiri.
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c

Partial preview of the text

Download Teori struktur modal and more Papers Accounting in PDF only on Docsity!

TEORI STRUKTUR MODAL

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh

perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan?

Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai

perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal

yang terbaik.

Modal yang dipergunakan perusahaan selalu mempunyai

biaya. Biaya tersebut bisa bersifat eksplisit (artinya

nampak, dan dibayar oleh perusahaan), tetapi bisa juga

bersifat implisit (tidak nampak, bersifat opportunistic,

atau disyaratkan oleh pemodal)

Bagi para pemodal membeli obligasi ditafsirkan

mempunyai risiko yang lebih rendah, maka biaya modal

yang berasal dari hutang akan lebih kecil dari biaya

modal yang berasal dari modal sendiri.

Struktur Modal pada Pasar Modal Sempurna dan Tidak Ada Pajak

Pasar modal yang sempurna adalah pasar

modal yang sangat kompetitif. Dalam pasar tersebut antara lain tidak dikenal biaya kebangkrutan, tidak ada biaya transaksi, bunga simpanan dan pinjaman sama dan berlaku untuk semua pihak, diasumsikan tidak ada pajak penghasilan.

Apabila tujuan struktur modal adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka tujuan ini analog dengan menurunkan biaya modal

 Rumus biaya modal dari masing-masing sumber dana sbb:  1. Biaya modal sendiri (ke)

 E

 S = -----------

 (1 – ke)t 

 dimana,

 S = nilai pasar modal sendiri

 E = laba perlembar saham ( laba yang tersedia

 bagi pemilikperusahaan)  ke = biaya modal sendiri

 Karena n tidak terhingga maka persamaan

ini dapat ditulis sbb:

 E

 ke = -----

 S

 Biaya modal perusahaan (ko) adalah

biaya modal rata-rata tertimbang dapat

dihitung :

 S B

 ko = ke ( ------ ) + kd ( ------- )

 B+S B+S

 Dimana,

 S = nilai modal sendiri

 B = nilai hutang

 ke = biaya modal sendiri

 kd = biaya hutang

 Biaya modal perusahaan (ko) juga dapat

dihitung sbb :

 O

 ko = -----

 V

 Dimana,

 O = Laba operasi

 V = Nilai perusahaan = B + S

 Apabila nilai perusahaan meningkat berarti

biaya modal perusahaan menurun.

 O Laba bersih operasi .………… Rp 10 juta

 F Bunga ……………………….. -

 E Laba tersedia untuk pemilik saham 10 juta

 ke Biaya modal sendiri ………….. 0,

 S Nilai modal sendiri ……………… 50 juta

 B Nilai pasar hutang ……………… -

 V Nilai perusahaan ……………… 50 juta

 o Biaya modal perusahaan :

 = 0(0/50) + 0,20(50/50) ………… 0,

 Misalkan PT. X mengganti sebagian modal sendiri

dengan hutang. Biaya hutang (kd) , atau tingkat keuntungan yang diminta oleh kreditor 16 %. Bunga harus dibayar setiap tahunnya Rp 4 juta. Dengan menggunakan hutang perusahaan menjadi lebih beresiko, dan karenanya biaya modal sendiri ( = ke ) naik menjadi, misalnya 22 %. Kalau laba operasi bersih tidak berubah ( asumsi butir 1 ), maka nilai perusahaan akan nampak sebagai berikut :

 Setelah perusahaan menggunakan hutang,

nilai perusahaan meningkat (atau biaya modal perusahaan menurun ). Kalau misalnya sebelum perusahaan menggunakan hutang perusahaan mempunyai jumlah lembar saham sebanyak 1.000 lembar, maka harga sahamnya adalah Rp 50.000 per lembar. Setelah perusahaan mengganti sebagian saham dengan hutang ( yang diganti adalah sebesar Rp 25 juta atau 500 lembar saham ), maka nilai sahamnya naik menjadi Rp 27,27 juta/500 = Rp 54,540.

Pendekatan Modigliani

 Menurut Modigliani dan Miller pendekatan

tradisional adalah tidak benar. Mereka menunjukan kemungkinan munculnya proses arbitrase yang akan membuat harga saham (nilai perusahaan) yang tidak menggunakan hutang maupun yang menggunakan hutang, akhirnya sama. Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit tetapi memberikan penghasilan bersih yang sama dengan risiko yang sama pula.

 Pada saat Rahman masih memiliki 20 % saham PT X (yang mempunyai hutang), ia mengharapkan untuk memperoleh keuntungan 0,20 x R[p 6,00 juta = Rp 1, juta.

 Pada waktu memiliki 20 % saham PT. Y dan mempunyai hutang sebesar Rp 5 juta, maka keuntungan yang diharapkan adalah :

 Keuntungan dr shm PT Y 0,20 x Rp 10 jt = Rp 2,00 jt

 Bunga yang dibayar = 0,16 x Rp 5 jt = 0,80 jt

 Rp 1,20 jt

 Hal ini berarti Rahman dapat mengaharapkan untuk memperoleh keuntungan yang sama yaitu Rp 1,20 juta, menanggung risiko yang sama, tetapi dengan investasi yang lebih kecil Rp 0,45 juta

 Proses penggantian modal sendiri dengan

hutang yang dilakukan oleh PT X, terdapat kejanggalan. Diatas disebutkan bahwa PT X mengganti modal sendiri dengan hutang sebesar Rp 25 juta. Apabila semula sebelum menggunakan hutang, nilai modal sendiri Rp 50 juta maka setelah diganti dengan hutang Rp 25 juta nilai modal sendiri tentu menjadi Rp 25 juta, dan tidak mungkin menjadi Rp 27,27 juta. Kalau modal sendiri menjadi Rp 25 juta, maka seharusnya biaya modal sendiri setelah menggunakan hutang menjadi

 ke = E/S = 6 juta / 25 juta = 24%

 Dalam keadaan pasar modal sempurna dan

tidak ada pajak, MM merumuskan bahwa biaya modal sendiri (ke) akan berperilaku sebagai berikut:

 ke = keu + (keu – kd ) (B/S)

 Dalam hal ini,

 keu = biaya modal sendiri pada saat

perusahaan tidak menggunakan hutang.

 Dalam contoh PT. X, berarti :

 ke = 20% + (20% - 16%) (25/25)

 = 24%

 Kita memperoleh angka yang sama dengan cara

perhitungan di atas.

 Perhatikan biaya hutang (kd) selalu lebih

kecil dari biaya modal sendiri (keu). Hal

tersebut disebabkan karena pemilik modal

sendiri menanggung risiko yang lebih

besar dari pada pemberi kredit dan kita

berada dalam pasar modal yang sangat

kompetitif. Hal tersebut disebabkan oleh :

 Penghasilan yang diterima oleh pemilik

modal sendiri bersifat lebih tidak pasti

dibandingkan dengan pemberi kredit.

 Dalam Pertistiwa likuidasi pemilik modal

sendiri akan menerima bagian paling akhir

setelah kredit-kredit dilunasi.