









Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
IT IS THE 2nd chapter to Social Psychology
Typology: Assignments
1 / 15
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Running head: [SHORTENED TITLE UP TO 50 CHARACTERS] 1 Bab II Pembahasan A. Definisi Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan adalah sebuah pelaksanaan pemeliharaan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan baik itu untuk individu maupun masyarakat dengan secara optimal. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut terdapat interaksi antara pasien, tenaga kesehatan dan juga sarana kesehatan. Hubungan atau interaksi yang timbul antara pasien, tenaga kesehatan, serta sarana kesehatan diatur dalam kaidah-kaidah mengenai kesehatan baik itu secara hukum maupun non hukum (antara lain: kesopanan, kesusilaan, ketertiban, moral termasuk etika). Hubungan hukum yang terjadi merupakan sebuah hubungan antar subyek-subyek hukum yang diatur dalam kaidah-kaidah hukum serta juga memenuhi hubungan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban para pihak. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, pelayanan kesehatan merupakan sebuah bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya ialah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif ( peningkatan kesehatan ) mempunyai sasaran yaitu publik dan masyarakat. Menurut Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan merupakan upaya untuk menyelenggarakan sendiri ataupun secara bersama-sama dalam suatu organisasi kesehatan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara, dan menyembuhkan penyakit dari seseorang, kelompok, keluarga, ataupun masyarakat. Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan merupakan upaya yang menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk mencegah dan
meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan atupun publik masyarakat. B.Tujuan Pelayanan Kesehatan A.A Maulana (2013) menyatakan sistem pelayanan kesehatan mempunyai tujuan antara lain yaitu: Promotif, atau memelihara dan meningkatkan kesehatan hal ini sangat dibutuhkan seperti pada peningkatan gizi. Preventif, atau pencegahan terhadap orang yang mempunyai resiko terhadap penyakit yang terdiri dari: Preventif primer: Adalah tersusun dari program pendidikan seperti imunisasi, penyediaan nutrisi yang baik. Prventif Sekunder: Adalah pengobatan penyakit tahap dini. Preventif Tersier: Adalah diagnosa penyakit, pembuatan diagnosa dan pengobatan. Kuratif. Adalah penyembuhan suatu penyakit Rehabilitasi. Adalah proses memulihkan dan proses mengobati. Pelayanan kesehatan diatas dilakukan oleh: Dokter Spesialis Dokter Subspesialis terbatas Perawat Bidan Petugas kesehatan lingkungan.
.3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Contohnya yaitu Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B. F.Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan 1. Tersedia dan Berkesinambungan Semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat harus mudah ditemukan serta selalu siaga keberadaannya di masyarakat setiap kali dibutuhkan. 2.Dapat Diterima dan Wajar Diartikan bahwa pelayanan kesehatan tersebut tidak bebrtentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat bukan pelayanan kesehatan yang baik. 3.Mudah Dicapai/ Accessible Ketercapaian yang dimaksudkan diutamakan dari sudut lokasi. Dengan kata lain pelayanan kesehatan dan distribusi sarana kesehatan merata di seluruh wilayah, tidak terkonsentrasi di perkotaan. 4.Mudah Dijangkau/ Affortable Terutama dari sudut biaya, disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat. 5.Bermutu/ Quality Mutu yang dimaksudkan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan tata cara penyelenggaraannya disesuaikan kode etik serta yang telah ditetapkan.
- G. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politik.
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi dalam pembangunan kesehatan. Hal tersebut harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan sudut pandang penulis dalam sepuluh tahun terakhir banyak permasalahan pelayanan kesehatan diantaranya :
polio dan flu burung. Namun, pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes melitus dan kanker.
penduduk baru dapat dilayani oleh 0,5 sarjana kesehatan masyarakat; 1,7 apoteker; 6,6 ahli gizi; 0,1 tenaga epidemiologi; dan 4,7 tenaga sanitasi. Kondisi tenaga kesehatan pada saat ini tidak jauh berbeda dengan dulu karena sistem pendidikan masih belum bisa menghasilkan tenaga kesehatan dalam jumlah yang mencukupi dan kualitas tenaga kesehatan yang baik, serta sistem perekrutan dan pola insentif bagi tenaga kesehatan kurang optimal. Di samping itu, jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan masyarakat masih belum memadai sehingga banyak puskesmas belum memiliki dokter dan tenaga kesehatan masyarakat. Keterbatasan ini diperburuk oleh distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata. Misalnya, lebih dari dua pertiga dokter spesialis berada di Perkotaan dari pada di perdesaan. Kualitas tenaga kesehatan juga masih perlu ditingkatkan. Saat ini, misalnya, masih banyak puskesmas yang tidak mempunyai dokter umum. Akibatnya, banyak puskesmas, terutama di daerah terpencil yang hanya dilayani oleh perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Contohnya saja diperdesaan masih banyak penduduk (29,8 persen) yang harus menunggu setengah hingga satu jam untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan. Sebagian masyarakat 8,1 persen menyatakan kurang atau tidak puas dengan pelayanan kesehatan dan 33,21 persen menyatakan cukup puas.
References Ani Romaningsih. (2015, October 4). MAKALAH KPPM “Pelayanan Kesehatan di Indonesia dan Permasalahannya.” Retrieved January 21, 2020, from Blogspot.com website: https://aniromaningsih.blogspot.com/2015/10/makalah-kppm-pelayanan-kesehatan- di.html √ Pengertian Pelayanan Kesehatan, Tujuan dan Jenisnya (Lengkap). (2018). Retrieved January 21, 2020, from Seputarpengetahuan.co.id website: https://www.seputarpengetahuan.co.id/ 2018/08/pengertian-pelayanan-kesehatan-tujuan-jenis-jenis- terlengkap.html#Tujuan_Pelayanan_Kesehatan Unknown. (2016). Jenis - Jenis Pelayanan Kesehatan. Retrieved January 21, 2020, from Blogspot.com website: http://irsa22.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-pelayanan- kesehatan.html https://www.facebook.com/gurupendidikandotcom. (2019, December 17). Artikel Pendidikan.Co.ID. Retrieved January 21, 2020, from Pendidikan.Co.Id website: https://pendidikan.co.id/pelayanan-kesehatan-pengertian-jenis-kriteria-skema-tujuan- menurut-para-ahli/ Elis Listiawati. (2020). MAKALAH SISTEM PELAYANAN KESEHATAN. Retrieved January 21, 2020, from SISTEM PELAYANAN KESEHATAN website: https://www.academia.edu/37818351/MAKALAH_SISTEM_PELAYANAN_KESEHA TAN