
Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
sejarah terbentuknya antropologi
Typology: Exercises
1 / 1
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Nama : Neeva Keisha Alwi NIM : 220810319 RESUME VIDEO SEJARAH PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI Fase 1 (sebelum 1800) Bangsa Eropa di akhir abad ke 15, menjelajahi Afrika, Asia dan Amerika banyak dihasilkan buku keanekaragaman suku didunia (etnografi). Etnografi dipelajari oleh kalangan terpelajar Eropa Barat. Bangsa Eropa menyikapi Etnografi melihat sifat buruk orang luar Eropa (dianggap Primitif), melihat sifat baik dan murni, dan tertarik dengan benda benda budaya dan mengumpulkan benda budaya tersebut dan disimpan dalam museum. Fase 2 (pertengahan abad 19) Antropologi telah menemukan bentuknya. benda budaya yang dikumpulkan dilakukan klasifikasi.dalam tingkat tertentu (Antropologi) tujuannya untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan. Fase 3 (awal abad 20) Ternyata ilmu Antropologi didapatkan untuk kepentingan penjajahan dan berhasil menancapkan kekuasaan dan melakukan penjajahan. Salah satu peran Antropologi adalah untuk penjajahan contohnya Indonesia.Antropologi berkembang di negara-negara penjajah. Antropologi adalah ilmu yang dianggap praktis. Fase 4 Ilmu Antropologi berkembang pesat, terutama pengetahuan dan metodenya. Perkembangan Antropologi menyebabkan timbulnya antipati kolonialisme, dan sekitar tahun 1930 bangsa primitive mulai hilang. Tujuan Antropologi ada 2 yaitu Akademis (mempelajari pengertian manusia beserta bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya) dan Praktis (mempelajari manusia dalam berbagai masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa tersebut).