Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Percobaan IV HUKUM KIRCHHOFF, Schemes and Mind Maps of Electromagnetism and Electromagnetic Fields Theory

A. Tujuan 1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik 2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik.

Typology: Schemes and Mind Maps

2019/2020

Uploaded on 10/02/2023

abyan-zain
abyan-zain 🇮🇩

2 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
____________________________________________
Jumadi. (2010). Praktikum Analisis Rangkaian Listrik
1
Percobaan IV
HUKUM KIRCHHOFF
A. Tujuan
1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik
2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik.
B. Dasar Teori
Tujuan analisis rangkaian listrik pada umumnya untuk menentukan kuat arus dan beda
potensial (tegangan) pada suatu rangkaian listrik. Untuk analisis rangkaian listrik ini, di samping
hukum Ohm, hukum yang banyak dipakai adalah hukum Kirchhoff. Ada dua hukum Kirchoff yakni
hukum I Kirchoff atau KCL(Kirchhoff’s Current Law) dan hukum II Kirchoff atau KVL
(Kirchhoff’s voltage Law).
Hukum Kirchhoff I menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik cabang
rangkaian listrik = jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.
Atau :
Pada gambar 4.1 arus I
1
, I
2
, dan I
3
menuju titik cabang A, sedangkan arus I
4
dan I
5
meninggalkan titik cabang A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku persamaan :
I
1
I
5
Σ Ι
menuju titik cabang
= Σ Ι
meninggalkan titik cabang
I
1
+ I
2
+ I
3
= I
4
+ I
5
I
2
A
I
4
I
3
Gambar 4.1. Arus-arus pada titik cabang
Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah aljabar penurunan tegangan (voltage drop) pada
rangkaian tertutup (loop) menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan
(voltage rise) nya.
Atau :
Pada gambar 4.2, arah pembacaan mengikuti arah jarum jam seperti yang ditunjukkan panah
melingkar, jadi mengikuti arah a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah pembacaan dari a ke b atau dari
ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar E
1
, sebaliknya dari d ke e terjadi voltage
dropsebesar E
2
. Pada resistor R
1
arah pembacaan dari b ke c dan arus mengalir dari b ke c juga, oleh
karena arus mengalir dari tegangan tinggi ke rendah, maka tegangan b lebih besar dari tegangan c
Σ Ι
menuju titik cabang
= Σ Ι
meninggalkan titik cabang
Σ
V
drop
= Σ
V
rise
pf3

Partial preview of the text

Download Percobaan IV HUKUM KIRCHHOFF and more Schemes and Mind Maps Electromagnetism and Electromagnetic Fields Theory in PDF only on Docsity!


1

Percobaan IV HUKUM KIRCHHOFF

A. Tujuan

  1. Menentukan kuat arus pada setiap cabang dalam suatu rangkaian listrik
  2. Menentukan besarnya beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian listrik.

B. Dasar Teori Tujuan analisis rangkaian listrik pada umumnya untuk menentukan kuat arus dan beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian listrik. Untuk analisis rangkaian listrik ini, di samping hukum Ohm, hukum yang banyak dipakai adalah hukum Kirchhoff. Ada dua hukum Kirchoff yakni hukum I Kirchoff atau KCL( Kirchhoff’s Current Law ) dan hukum II Kirchoff atau KVL ( Kirchhoff’s voltage Law ). Hukum Kirchhoff I menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik cabang rangkaian listrik = jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut. Atau :

Pada gambar 4.1 arus I 1 , I 2 , dan I 3 menuju titik cabang A, sedangkan arus I 4 dan I 5 meninggalkan titik cabang A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku persamaan :

I 1

I 5 Σ Ι (^) menuju titik cabang = Σ Ι (^) meninggalkan titik cabang

I 1 + I 2 + I 3 = I 4 + I 5 I 2 A I 4

I 3

Gambar 4.1. Arus-arus pada titik cabang

Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah aljabar penurunan tegangan ( voltage drop ) pada rangkaian tertutup ( loop ) menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan ( voltage rise ) nya. Atau :

Pada gambar 4.2, arah pembacaan mengikuti arah jarum jam seperti yang ditunjukkan panah melingkar, jadi mengikuti arah a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah pembacaan dari a ke b atau dari – ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar E 1 , sebaliknya dari d ke e terjadi voltage drop sebesar E 2. Pada resistor R 1 arah pembacaan dari b ke c dan arus mengalir dari b ke c juga, oleh karena arus mengalir dari tegangan tinggi ke rendah, maka tegangan b lebih besar dari tegangan c

Σ Ι (^) menuju titik cabang = Σ Ι (^) meninggalkan titik cabang

Σ V drop = Σ V rise


2

sehingga dari b ke c terjadi voltage drop sebesar I R 1_._ Dengan penalaran yang sama maka dari c ke d, e ke f, f ke a berturut-turut terjadi voltage drop sebesar I R2, I R4, dan I R3.

R 1 R 2 b I c d

E 1 - - E 2

a R 3 f R 4 e

Gambar 4.2. Voltage drop dan rise pada loop

Maka pada loop berlaku persamaan :

Σ V (^) drop = Σ V (^) rise I R 1 + I R 2 + E 2 + I R 4 + I R 3 = E 1 I ( R 1 + R 1 + R 1 + R 1 ) = E 1 - E 2

Pada waktu menggunakan hukum tersebut, jika dari perhitungan diperoleh harga arus bertanda aljabar -, maka arah arus yang benar adalah berlawanan dengan arah yang telah ditentukan secara sembarang pada langkah awal.

C. Alat dan Bahan

  1. Resistor 100 ohm, 150 ohm, dan 300 ohm
  2. 2 sumber tegangan
  3. Multimeter
  4. Bread board dan kabel

D. Prosedur

  1. Susunlah rangkaian percobaan seperti gambar 4.3. Gunakan R 1 100 ohm, R 2 300 ohm, R 3 150 ohm, E 1 = 4 V, E 2 = 2 V.
  2. Ukurlah Vab , Vbc , Vbd
  3. Ukurlah arus yang lewat R 1 , R 2 , R 3
  4. Bandingkan hasil pengukuran anda dengan hasil perhitungan.
  5. Ulangi langkah 1 s.d. 4 untuk R 1 100 ohm, R 2 150 ohm, R 3 300 ohm, E 1 = 4 V, E 2 = 6 V.

NB. Agar tidak merusakkan multimeter, dalam menggunakan multimeter gunakan batas ukur yang paling besar dulu, baru jika tidak ada kesalahan polaritas dan batas ukur tidak dilampau, batas ukur diperkecil.