Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Penempatan Karyawan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, Summaries of Human Resource Management

Summary atau ringkasan tentang penempatan karyawan dalam manajemen sumber daya manusia

Typology: Summaries

2021/2022

Available from 01/21/2023

Altarisha
Altarisha 🇮🇩

3 documents

1 / 8

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
altarisha
SUMMARY
PENEMPATAN KARYAWAN
DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia dalam setiap perusahaan merupakan salah satu faktor
penting untuk mencapai tujuan melalui usaha kooperatif sekelompok orang didalamnya.
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Karyawan merupakan sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan yang bekerja dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana karyawan dapat
mengembangkan kemampuan, keahlian, dan sikap dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Apabila kinerja karyawan baik, maka akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan
yang meningkat. Karyawan yang mempunyai pengetahuan, keahlian, dan sikap yang baik
akan bekerja sama secara optimal, sehingga perusahaan dapat mengelola sumber daya yang
dimiliki secara lebih efektif dan efiisien.
A. Prinsip-prinsip Penempatan Karyawan
Prinsip-prinsip penempatan karyawan menurut Musenif yang dikutif oleh
Suwatno (2003) sebagai berikut:
a. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai
persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai
posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin.
b. Prinsip demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan saling
mengisi dalam melaksanakan kegiatan
b. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam
setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu
didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalan, serta pendidikan yang dimiliki
oleh orang yang bersangkutan.
c. Prinsip equal pay for equal work
pf3
pf4
pf5
pf8

Partial preview of the text

Download Penempatan Karyawan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia and more Summaries Human Resource Management in PDF only on Docsity!

SUMMARY

PENEMPATAN KARYAWAN

DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia dalam setiap perusahaan merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan melalui usaha kooperatif sekelompok orang didalamnya. Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Karyawan merupakan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang bekerja dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana karyawan dapat mengembangkan kemampuan, keahlian, dan sikap dalam menyelesaikan pekerjaannya. Apabila kinerja karyawan baik, maka akan berpengaruh pada produktivitas perusahaan yang meningkat. Karyawan yang mempunyai pengetahuan, keahlian, dan sikap yang baik akan bekerja sama secara optimal, sehingga perusahaan dapat mengelola sumber daya yang dimiliki secara lebih efektif dan efiisien. A. Prinsip-prinsip Penempatan Karyawan Prinsip-prinsip penempatan karyawan menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003) sebagai berikut: a. Prinsip kemanusiaan Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan harga diri, krmauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin. b. Prinsip demokrasi Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan b. Prinsip the right man on the right place Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalan, serta pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan. c. Prinsip equal pay for equal work

Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan. d. Prinsip kesatuan arah Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksanaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan. e. Prinsip kesatuan tujuan Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai. f. Prinsip kesatuan komando, Unity of Command Karyawan yang bekerja selalu dipengruhi adanya komando yang diberikan sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan. g. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. B. Batasan Dasar Penempatan Karyawan Setelah melaksanakan seleksi tenaga kerja, fungsi manajemen tenaga kerja yang harus segera dilaksanakan adalah penempatan tenaga kerja. Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat bukan saja menjadi idaman perusahaan tetapi menjadi keinginan tenaga kerja. Dengan begitu tenaga kerja yang bersnagkutan dapat mengenai ruang lingkup pekerjaan yang diberikan kepadanya. Akibat yang menguntungkan perusahaan adalah semangat dan kegairahan kerja serta disiplin kerja karyawan. Banyak orang yang berpendapat bahwa penempatan merupakan akhir dari seleksi. Penempatan ini harus didasarkan pada job description dan job specification yang disebut analisa jabatan (job analysi) yang telah ditentukan serta berpedoman pada prinsip “Penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat “. Prinsip penempatan yang tepat harus dilaksanakan secara konsekuen supaya karyawan dapat bekerja sesuai dengan spesialisasinya/keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal dari setiap karyawan selain moral kerja, kreativitas, serta prakarsanya akan berkembang. Dalam melaksanakan pamer bakat dan keahlian dari karyawan yang akan ditempatkan, prinsip perlu dilakukan dalam penempatan karyawan adalah the right man

Lembaga penempatan tenaga kerja swasta tersebut dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerja wajib memiliki izin tertulis dari menteri atau pejabat yang ditunjuk. Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimana dimaksud, dilarang memungut biaya penempatan, baik langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan kepada tenaga kerja dan pengguna tenaga kerja. Lembaga penempatan tenaga kerja swasta hanya dapat memungut biaya penempatan tenaga kerja dari pengguna tenaga kerja dan golongan dan dari jabatan tertentu. C. Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan Dalam Penempatan Tenaga Kerja Untuk menempatkan tenaga kerja yang lulus seleksi, seorang harusmempertimbangkan beberapa faktor yang mungkin sangat berpengaruhterhadap kelangsungan perusahaan. Seorang manajer yang professionalbiasanya selalu jeli terhadap karakteristik dan kualifikasi yang dimiliki paratenaga kerja yang akan ditempatkan dalam suatu tugas dan pekerjaan tersebut. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menempatkantenaga kerja yaitu:

  1. Pendidikan atau Prestasi Akademis Prestasi akademis yang dimiliki tenaga kerja selama mengikutipendidikan sebelumnya harus dipertimbangkan, khususnya dalampenempatan tenaga kerja tersebut untuk menyesuaikan tugas pekerjaanserta mengemban wewenang dan tanggung jawab. Prestasi akademis yangperlu dipertimbangkan tidak terbatas pada jenjang terakhir pendidikantetapi termasuk jenjang pendidikan yang pernah dialaminya misalnya,seorang tenaga kerja yang lulus seleksi dengan latar belakang pendidikanekonomi, prestasi akademisnya memperoleh yudisium tinggi maka hal iniperlu dipertimbangkan selain untuk prestasi di sekolah umum juga perlumendapat pertimbangan. Tenaga kerja yang memiliki prestasi aakdemis tinggi harusditempatkan pada tugas dan pekrjaan yang sesuai dengan kemampuanmisalnya, tugas dan pekerjaan tersebut dipandang berat serta memerlukan wewenang dan tanggung jawab yang besar. Sebaliknya tenaga kerja yangmemiliki latar belakang akademis rata-rata atau di bawah standar harusditempatkan pada tugas dan pekerjaan ringan dengan wewenang dantanggung jawab yang relatif rendah. Latar belakang pendidikan pun harusmenajdi pertimbangan dalam menempatkan tenaga kerja misalnya, sarjanaekonomi harus ditempatkan pada pekerjaan yang berhubungan denganbidang

ekonomi. Sekolah kejuruan ekonomi harus ditempatkan padabagian administrasi dan keuangan. Latar belakang sarjana pendidikanharus ditempatkan pada bagian pendidikan dan pelatihan, dan sebagainyahal ini dimaksudkan untuk menempatkan tenaga kerja yang tepat padaposisi yang tepat pula. Selain pretasi akademis yang pernah dicapai selamapendidikan, prestasi yang diperoleh berdasarkan seleksi harus tetapmenjadi pertimbangan utama karena merupakan bukti langsungkemampuan tenaga kerja sekaligus untuk memperoleh data yangberhubungan dengan pribadi tenaga kerja.

  1. Pengalaman Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam menempatkan tenaga kerja. Kenyataan menunjukkan makin lama tenaga kerja bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki tenaga kerja yang bersnagkutan. Sebaliknya makin singkat masa kerja, makin sedikit pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerjamemberikan keahlian dan keterampilan kerja. Sebaliknya, terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki makin rendah. Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang kadang-kadang lebih dihargai daripada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling baik (experience is the best of teacher) Pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu. Perusahaan yang belum begitu besar omset keluaran prosduksinya cenderung lebih mempertimbangkan pengalaman bekerja daripada pendidikan yang telah diselesaikannya. Tenaga kerja yang berpengalaman dapat langsung menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Mereka hanya memerlukan pelatihan dan petunjuk yang relatif singkat. Sebaliknya, tenaga kerja yang hanya mengandalkan latar belakang pendidikan dan gelar yang disandangkan belum tentu mampu mengerjakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan cepat. Mereka perlu diberikan pelatihan yang memakan waktu dan biaya tidak sedikit karena teori yang pernah diperoleh dari bangku pendidikan kadang-kadang berbeda dengan praktek di lapangan pekerjaan.
  2. Kesehatan Fisik dan Mental Pengujian atau test kesehatan laporan dari dokter yang lampirkan pada surat lamaran maupun tes kesehatan khusus yang diselenggarakan selama seleksi sebenarnya tidak menjamin tenaga kerja benar-benar sehat jasmani maupun rohani.

kebetulan ada salah seorang tenaga kerja yang lulus seleksi yang berasal dari Yogyakarta dan mengikuti suaminya bekerja di yogyakarta, tidak di bogor atau di bandung. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan apabila tenaga kerja minta ditempatkan di bogor karena suaminya dia bulan lagi pindah ke bogor. Hal ini tetap dilakukan. Manajer yang bijaksana akan selalu menerima dan mempertimbangkan masukan dari anak buahnya sepanjang dapat menambah produktivitasnya kerja.

  1. Usia Dalam menempatkan tenaga kerja, faktor usia tenaga kerja yang lulus seleksi perlu dipertimbangkan seperlunya. Hal ini untuk menghindarkan rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja yang umumnya adalah sudah agak tua, sebaliknya ditempatkan pada pekerjaan yang tidak membutuhkan tenaga fisik dan tanggung jawab yang berat, cukup diberikan pekerjaan yang seimbang dengan kondisi fisiknya. Sebaliknya tenaga kerja yang masih mudah dan energik sebaliknya diberikan pekerjaan yang agak berat dibandingkan dengan tenaga tua. D. Kendala-kendala dalam Penempatan Karyawan Terdapat tiga hal yang mendasari keputusan penempatan bagi SDM yaitu efektivitas, tuntutan hukum dan prevensi PHK. a. Efektivitas Efektivitas penempatan harus mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya kekacauan bagi karyawan dan perusahaan. Untuk mengurangi kekacauan, keputusan promosi dan transfer harus dibuat sesuai dengan langkah-langkah seleksi. Ketika penempatan ditetapkan, karyawan baru harus mendapatkan pengenalan untuk mengurangi kecemasan dan mempercepat sosialisasi dan proses belajar. b. Tuntutan Hukum Selama ini hubungan kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi tertulis disebut hubungan kerja sukarela dan di lanjutkan dengan persetujuan. Kedua pihak harus memberitahukan apabila hubungan itu berakhir. Hak perusahaan untuk memberhentikan pekerja setiap saat tanpa sebab menjadi dikenal sebagai doktrin pemberi kerja. Doktrin ini menyebutkan bahwa pemilik atau manajemen punya hak diatas hak pekerja atas pekerjaan mereka. Secara sederhana dikatakan bahwa seorang pekerja dapat dipecat dengan alasan apa pun termasuk tanpa alasan. Selama

ini pula, pemerintah dan hukum telah membatasi hak ini. Namun pemberhentian dilarang oleh:

  1. Keadaan yang dikendalikan oleh hukum persamaan kesempatan, seperti ras, agama, kebangsaan, jenis, kelamin, kehamilan, dan usia.
  2. Kegiatan serikat pekerja.
  3. Penolakan terhadap pelanggaran keselamatan dan kesehatan kerja.
  4. Hak untuk menolak penugasan yang diyakini berbahaya atau mengancam nyawa.
  5. Hak untuk menolak tindakan yang bertentangan dengan hukum seperti kerja sama dalam penentuan harga. Larangan ini dapat diterapkan sesuai dengan keadaan dan hukum lokal. Pemberhentian dapat ditentang bila dilakukan sewenang-wenang dan tidak adil. Juga tidak boleh bertentangan dengan kebijakan publik. c. Pencegahan separasi (PHK) Ketika departemen SDM dapat mencegah perusahaan kehilangan SDM yang bernilai, maka uang yang ditanam dalam rekuitmen, seleksi, orientasi dan pelatihan tidak hilang. Uang juga dapat dihemat dengan mengurangi keperluan penyebaran pekerja yang tersisa.