






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
Dokumen ini merupakan Laporan Praktikum (Laprak) Algoritma Dan Pemrograman percobaan keempat dengan judul Fungsi, yang dilaksanakan pada Semester 1
Typology: Study Guides, Projects, Research
1 / 10
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
Adapun tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut :
Pada umumnya fungsi memerlukan sebuah masukan yang disebut parameter. Fungsi bisa saja memiliki satu atau lebih parameter atau bahkan tidak sama sekali. Parameter dipakai untuk memasukkan input pada sebuah tubuh fungsi yang berada di luar fungsi main (). Pemanggilan parameter ke suatu fungsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemanggilan secara nilai (call by value) dan pemanggilan dengan referensi (call by reference). Hasil akhir fungsi akan berupa nilai (nilai balik fungsi). Fungsi yang tidak memiliki nilai balik adalah fungsi dengan tipe void. Bentuk umum dari pembuatan fungsi yang memiliki nilai balik adalah sebagai berikut : Sedangkan bentuk umum dari pembuatan fungsi yang tidak memiliki nilai balik atau void adalah sebagai berikut : Dalam Pemrograman C++ terdapat 3 jenis variabel yaitu variabel lokal, variabel global, dan variabel statis. Jenis Variabel pada C++ ini sangat berguna di dalam penulisan suatu fungsi agar penggunaan di dalam penggunaan suatu variabel tidak salah. Variabel lokal atau internal adalah variabel yang dideklarasikan di dalam fungsi dan hanya dikenal oleh fungsi yang bersangkutan. Variabel global atau eksternal adalah variabel yang dideklarasikan di luar fungsi yang bersifat global yang artinya dapat digunakan bersama-sama tanpa harus dideklarasikan berulang-ulang. Sedangkan variabel statis merupakan variabel yang nilainya tetap dan bisa berupa variabel lokal maupun variabel global. Jika variabel statis bersifat lokal, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel dideklarasikan. tipe_data nama_fungsi (parameter1, parameter2, …){ statement_yang_akan_dilakukan; … return nilai_yang_akan_dikembalikan; } void nama_fungsi (parameter1, parameter2, …){ statement_yang_akan_dilakukan; }
4.2 Percobaan 2 V. PEMBAHASAN Adapun pembahasan percobaan ini adalah sebagai berikut : 5.1 Percobaan 1 5.1.1 Source Code Percobaan 1 Gambar 5.1.1.A Source Code Percobaan 1 Program 1 Gambar 4. 2 Source Code Percobaan 2
Berdasarkan gambar 5.1.1.A source code 1 program 1 pada baris pertama terdapat #include
kesembilan belas terdapat pendeklarasian double calcCelcius (double tempF); agar fungsi pada baris kedua puluh satu dan seterusnya dapat berjalan. Pada baris kedua puluh satu terdapat deklarasi tempC = 0.0 dengan tipe data double. Pada baris kedua puluh dua terdapat rumus tempC = 5.0 / 9.0 * (tempF - 32.0) sebagai perhitungan dari rumus baris kedua belas. Pada baris kedua puluh tiga terdapat return tempC; untuk memberikan nilai balik saat fungsi berakhir kepada pemanggil. Dan pada baris kedua puluh empat terdapat komentar “end of calcCelsius function”. 5.1.2 Output Percobaan 1 Berdasarkan gambar 5.1.2.A Tampilan layar output percobaan 1 Program 1 menunjukkan kalimat “Enter Fahrenheit Temperature: ” yang berasal dari tereksekusinya source code pada baris kedelapan dan angka 98.6 merupakan hasil inputan dari user sesuai dengan source code pada baris kesembilan. Pada baris kedua di layar output terdapat kalimat “Celcius temperature: ” yang merupakan hasil dari tereksekusinya source code baris kesebelas dan angka 37 merupakan variabel celcius hasil dari perhitungan rumus celsius = 5.0 / 9.0 * (fahrenheit - 32.0) di mana fahrenheitnya berasal dari inputan user. Sama seperti output percobaan 1 Program 1, pada gambar 5.1. 2 .B ketika user menginputkan variabel fahrenheit berupa angka 98. maka akan muncul temperatur celciusnya yaitu 37 yang merupakan hasil dari perhitungan source code baris kedua belas. Percobaan 1 Program 2 menampilkan layar Gambar 5.1. 2 .A Output Percobaan 1 Program 1 Gambar 5.1. 2 .B Output Percobaan 1 Program 2
output yang sama dengan Program 1-nya. Berdasarkan gambar 5.1.2.A dan 5.1.2.B pada tampilan layar outputnya tidak memiliki perbedaan, perbedaannya hanya terdapat di source code di mana pada percobaan 1 program 2 memanfaatkan sebuah fungsi agar mengurangi pengulangan penulisan program yang sama. Program yang lebih disukai adalah program 2 karena penulisan program pada fungsi main-nya lebih sederhana dan membuat program menjadi lebih terstruktur, sehingga lebih mudah dipahami. 5.2 Percobaan 2 5.2.1 Source Code Percobaan 2 Source code percobaan 2 digunakan untuk menghitung panjang sisi miring pada segitiga siku-siku dengan menggunakan rumus phytagoras. Berdasarkan gambar 5.2. 1 source code percobaan 2 menggunakan 2 header yaitu iostream dan cmath. Pada baris pertama terdapat #include
baris kedua puluh delapan terdapat pow yang digunakan untuk perpangkatan di mana angka 2 nya merupakan besar pangkatnya. Pada baris kedua puluh sembilan terdapat rumus sisiC = sqrt(jumlahPangkat);, sqrt adalah akar. Pada baris tigapuluh terdapat return sisiC; untuk memberikan nilai balik saat fungsi berakhir kepada pemanggil. Dan pada baris ketiga puluh satu terdapat komentar “end of sisiMiring function”. 5.2.2 Output Percobaan 2 Pada baris pertama menunjukkan kalimat “Panjang sisi A : ” karena source code pada baris ketiga belas tereksekusi, selanjutnya angka 9 sebagai sisi A merupakan hasil dari inputan user sesuai dengan source code baris keempat belas. Pada baris ketiga layar output menunjukkan kalimat “Panjang sisi B : ” yang merupakan hasil tereksekusinya source code pada baris kelima belas, selanjutnya angka 12 sebagai sisi B merupakan hasil dari inputan user sesuai dengan source code baris keenam belas. Dan terakhir, baris ketiga layar output menampilkan kalimat “Panjang sisi miring : ” dan angka 15 yang merupakan hasil tereksekusinya source code pada baris kedelapan belas. Angka 15 sebagai sisi miring merupakan hasil perhitungan source code baris ketujuh belas. Gambar 5. 2. 2 Output Percobaan 2