Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Kegunaan Analisis Jabatan, Lecture notes of Industrial and organizational psychology

tentang apa saja guna dari analisis jabatan atau job analysis

Typology: Lecture notes

2016/2017

Available from 02/05/2023

indradetoro
indradetoro 🇮🇩

5 documents

1 / 6

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
KEGUNAAN ANALISIS JABATAN
Gizel dan Brown (dalam) mengajukan tujuh kegunaan dari analisis jabatan, yang
sudah mencangkup 20 tujuan yang dikemukakan oleh Zerga. Berikut adalah tujuan-
tujuannya
1. Pengembangan kriteria pengukuran kesuksesan kerja
Untuk dapat mengetahui kesuksesan kerja baik di organisasi ataupun
di perusahaan, diperlukan aspek-aspek yang harus diukur melalui deskripsi
kerja yang telah ditetapkan. Analisis jabatan digunakan untuk membuat
standar yang harus dicapai oleh karyawan ataupun anggota organisasi.
Manager ataupun atasan akan melakukan evaluasi berdasarkan aspek tersebut
sehingga terhindar dari tuduhan diskriminasi. Dalam suatu jabatan akan ada
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang menduduki jabatan
tersebut. Apabila dia telah melaksanakan semua tugasnya maka ia akan
dikatakan berhasil. Namun apabila masihh ada tugas yang terbengkalai
ataupun belum selesai maka perlu dilakukan evaluasi. Mengapa hal tersebut
dapat terjadi sehingga dapat diperbaiki untuk kedepannya.
2. Menetapkan struktur fungsionil jabatan-jabatan
Dalam organisasi maupun perusahaan akan mengerjakan suatu dengan
membagi-bagi ke bagian yang kemudian akan dikerjakan oleh orang-orang
tertentu (job description) yang kemudian akan berjalan layaknya roda yang
berjalan. Dengan adanya analisis jabatan maka tidak akan ada tumpang tindih
pekerjaan antara divisi satu dengan divisi lainnya. Selain itu batasan
kekuasaan dan tanggung jawab antar divisi juga akan diperhatikan. Melalui
analisis jabatan dapat ditarik apa saja fungsi-fungsi dari suatu jabatan tersebut.
Melalui deskripsi pekerjaan maka akan terlihat apa saja tugas umum dari
suatu jabatan. Misalnya saja tugas bendahara adalah melaporkan pengeluaran
dan pemasukan dana organisasi. Dengan begitu sekretaris tidak boleh
pf3
pf4
pf5

Partial preview of the text

Download Kegunaan Analisis Jabatan and more Lecture notes Industrial and organizational psychology in PDF only on Docsity!

KEGUNAAN ANALISIS JABATAN

Gizel dan Brown (dalam) mengajukan tujuh kegunaan dari analisis jabatan, yang sudah mencangkup 20 tujuan yang dikemukakan oleh Zerga. Berikut adalah tujuan- tujuannya

  1. Pengembangan kriteria pengukuran kesuksesan kerja Untuk dapat mengetahui kesuksesan kerja baik di organisasi ataupun di perusahaan, diperlukan aspek-aspek yang harus diukur melalui deskripsi kerja yang telah ditetapkan. Analisis jabatan digunakan untuk membuat standar yang harus dicapai oleh karyawan ataupun anggota organisasi. Manager ataupun atasan akan melakukan evaluasi berdasarkan aspek tersebut sehingga terhindar dari tuduhan diskriminasi. Dalam suatu jabatan akan ada tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang menduduki jabatan tersebut. Apabila dia telah melaksanakan semua tugasnya maka ia akan dikatakan berhasil. Namun apabila masihh ada tugas yang terbengkalai ataupun belum selesai maka perlu dilakukan evaluasi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi sehingga dapat diperbaiki untuk kedepannya.
  2. Menetapkan struktur fungsionil jabatan-jabatan Dalam organisasi maupun perusahaan akan mengerjakan suatu dengan membagi-bagi ke bagian yang kemudian akan dikerjakan oleh orang-orang tertentu (job description) yang kemudian akan berjalan layaknya roda yang berjalan. Dengan adanya analisis jabatan maka tidak akan ada tumpang tindih pekerjaan antara divisi satu dengan divisi lainnya. Selain itu batasan kekuasaan dan tanggung jawab antar divisi juga akan diperhatikan. Melalui analisis jabatan dapat ditarik apa saja fungsi-fungsi dari suatu jabatan tersebut. Melalui deskripsi pekerjaan maka akan terlihat apa saja tugas umum dari suatu jabatan. Misalnya saja tugas bendahara adalah melaporkan pengeluaran dan pemasukan dana organisasi. Dengan begitu sekretaris tidak boleh

merangkap pekerjaannya dengan ikut melaporkan laporan keuangan organisasi.

  1. Evaluasi jabatan Penetapan upah kerja atau kompensasi tiap jabatan bergantunng nilai detail-detail dan pekerjaan tersebut dievaluasi dari segi pentingnya pekerjaan, taraf kesukaran, tingkat pengalaman kerja, analisis jabatan sangat bermanfaat bagi bidang kompensasi. Pekerjaan yang memiliki tingkat kerumitan lebih tinggi tentunya akan diberi kompensasi lebih. Misalnya saja di pabrik lulusan SMA akan menjadi operator produksi dengan bayaran sesuai dengan UMK yang telah ditetapkan pemerintah. Namun supervisor yang lulusan diploma ataupun sarjana akan diberikan gaji yang lebih banyak.
  2. Pengembangan teknik yang digunakan untuk keperluan seleksi karyawan baru Dalam melakukan penerimaan karyawan baru akan dihadapkan dengan tes-tes. Dengan menganalisis pekerjaan akan terlihat keriteria yang dibutuhkan untuk mengisi bagian tersebut. Apakah calon karyawan mampu melaksanakan tugas tersebut ataupun tidak. Dan kemudian dapat digunakan untuk pengembangan tes-tes penerimaan karyawan baru.
  3. Pengembangan metode dan prosedur kerja yang lebih efektif Apabila ada suatu bagian pekerjaan membutuhkan keterampilan ataupun pengetahuan khusus dan kemudian orang yang akan mengisi posisi tersebut belum memiliki keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui pelatihan. Pelatihan digunakan untuk mengarahkan karyawan untuk mengerjakan seluruh tugas dan pengembangan dilakukan agar karyawan mampu menerima tanggung jawab yang lebih besar. Dengan melakukan pengembangan keterampilan maka karyawan akan memiliki skill lebih daripada sebelunya sehingga kerjanya lebih efektif. Apabila setiap karyawan melakukan tugasnya dengan efektif maka akan sangat menguntungkan perusahaan yang notabene telah membayarnya.

Analisis jabatan sangat diperlukan dalam rangka menentukan strategi sumber daya manusia yang tepat guna menghadapi ketatnya persaingan di dunia kredit perbankan, seperti yang dijelaskan oleh Billyawan Sugiantoro dalam penelitiannya. Menurut hasil penelitian analisis jabatan diperlukan guna menghindari terjadinya overlapping di Bank Mandiri, Tbk (persero) dengan cara merancang struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan serta pembagian tanggung jawab dari tiap-tiap bagian secara jelas dan menyeluruh. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, untuk mencapai tujuan Bank Mandiri, yaitu menjadi perusahaan public yang terkemuka dan menjadi bank terkemuka dalam kancah internasional maka Bank Mandiri memiliki komitmen untuk selalu mengembangkan pelayanan dan keefektifan pekerjanya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka analisis jabatan dinilai mampu membuat perencanaan kepegawaian yang tidak ada tumpeng tindih jabatan. Analisis jabatan juga akan menimbulkan persepsi dalam diri karyawan tentang penerapan analisis jabatan tersebut akan bedampak pada motivasi kerja karyawan. Di dalam perusahaan, HR atau pengelola sumber daya manusia sebagai tombak untuk merencanakan analisis jabatan guna melakukan pengembangan. Mereka memreriksa apakah tugas dari suatu jabatan tercapai atau tidak. Namun pada kenyataannya membuat strategi semacam itu tidak selalu mudah. HR harus memiliki pemahaman yang luas tentang prusahaannya dana pa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pemahaman yang baik mnegenai perusahaan akan membuat fungsi HR menjadi lebih baik dalam melaksanakan seleksi pekerjaan, progam training, penilaian kinerja, dan juga kompensasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumya. Melalui analisis jabatan juga dapat diketaui tanggung jawab apa saja yang harus ditanggunng oleh suatu jabatan. Dengan melihan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisis jabatan merupakan hal yang urgent. Apabila tidak ada kejelasan tentang jabatan yang ada di sebuah perusahaan atau

organisasi maka kurang optimal. Seperti yang diteliti oleh Nurul Qomariyah. Pada perusahaan XX mereka tidak memiliki analisis jabtan yang jelas. Yang diteliti adalah jabatan administrasi yang dinilai penting dalam perusahaan karena mencatat semua data dan aktivitas terkait dengan perusahaan. Namun karena kurang perencanaan menyebabkan tidak adanya standar yang jelas tentang apa yang harus dilakukan karyawan sehingga penilaian kerja pun tidak dapat dilakukan. Padahal pekerjaan yang tepat akan mengoptimalkan kinerja perusahaan sehingga perusahaan menjadi berkembang. Padahal di perusahaan XX harus melaksanakan pembayaran dan pelaporan kepada perusahaan T. Apabila system adminiistrasi dilakukan sesuai dengan deskripsi jabatan maka akan menyajikan laporan benar dan dapat dipercaya. Sebaliknya apabila tugas administrasi tidak dilakukan dengan tepat dan tugasnya tidak sesuai maka akan merugikan kedua belah pihak. Setelah membahas tentang analisis jabatan yang kaku, ada juga organisasi tanpa batasan, anggotanya melakukan tugas dengan tidak kaku atau tidak statis. Dalam hal ini butir-butir tugas tidak lebih penting dibandingkan dengan pendekatan kecocokan orang yang berada dalam organisasi tersebut. Hal ini membuat anggotanya lebih fleksibel dalam melakukan kegiatannya. Pola vertical dalam jabatan akan semakin tipis karena tidak membedakan antara anggota yang memiliki kedudukan tinggi ataupun rendah. Walupun masih banyak kekurangan namun dinilai bisa mendekatkan antar anggota kelompoknya. Jadi secara tidak langsung analisi jabatan juga membuat setiap individu yang memiliki kedudukan terpisan-pisah dengan anggota yang berada di bawahnya karena tugas-tugas yang mereka miliki masing-masing. Mereka hanya focus dengan apa saja tugasnya, apa saja yang harus diselesaikan, dana pa saja yang menjadi tanggung jawabnya. Terlepas dari apa yang telah di jelaskan di atas