Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Industriald ver ebebeb, Exercises of Social policy

qfrqefwegerb dbtdnbdtn dtntdndtndtbdssfs fs

Typology: Exercises

2019/2020

Uploaded on 01/10/2020

reza-bangun
reza-bangun 🇮🇩

4 documents

1 / 3

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Mengapa Sumber Daya Manusia Penting untuk FDI?
Kualitas sumber daya manusia memiliki peranan penting bagi investor untuk berinvestasi. Laporan
dari Bank Dunia yang berjudul Global Investment Competitiveness report 2017/2018 menunjukan
bahwa 63% investor setuju bahwa ketersediaan talenta dan tenaga kerja yang ahli di negara tujuan
merupakan faktor yang penting dalam memutuskan untuk berinvestasi. Laporan dari OECD (2005)
menunjukan bahwa pencapaian pendidikan, keahlian tenaga kerja dan tingkat kesehatan populasi
merupakan pendorong utama untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung tumbuhnya
perusahaan lokal dan asing melalui investasi baru. Selanjutnya penelitian Dutta dan Osei-Yeboah
(2013) dalam Maxim (2016) yang menguji hubungan antara sumber daya manusia dan tingkat FDI di
76 negara berkembang menemukan bahwa tingkat literasi berpengaruh signifikan dan positif
terhadap FDI inflow. Lantas bagaimana perbandingan kualitas sumber daya manusia Indonesia
dengan negara lain?
Sumber: OECD
Skor PISA merupakan indikator yang dapat mengukur kualitas sumber daya manusia di bidang
membaca, sains dan matematika. Perlu diperhatikan bahwa definisi dari membaca di PISA adalah
kemampuan memahami bacaannya, bukan sekadar “bisa membaca”. Skor Indonesia di taun 2015
baik di bidang matematika, membaca dan sains dibawah Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura.
Menarik jika diperhatikan bahwa skor Vietnam di ketiga bidang tersebut juga sudah mampu
menyalip Malaysia dan Thailand.
pf3

Partial preview of the text

Download Industriald ver ebebeb and more Exercises Social policy in PDF only on Docsity!

Mengapa Sumber Daya Manusia Penting untuk FDI? Kualitas sumber daya manusia memiliki peranan penting bagi investor untuk berinvestasi. Laporan dari Bank Dunia yang berjudul Global Investment Competitiveness report 2017/2018 menunjukan bahwa 63% investor setuju bahwa ketersediaan talenta dan tenaga kerja yang ahli di negara tujuan merupakan faktor yang penting dalam memutuskan untuk berinvestasi. Laporan dari OECD (2005) menunjukan bahwa pencapaian pendidikan, keahlian tenaga kerja dan tingkat kesehatan populasi merupakan pendorong utama untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung tumbuhnya perusahaan lokal dan asing melalui investasi baru. Selanjutnya penelitian Dutta dan Osei-Yeboah (2013) dalam Maxim ( 2016 ) yang menguji hubungan antara sumber daya manusia dan tingkat FDI di 76 negara berkembang menemukan bahwa tingkat literasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap FDI inflow. Lantas bagaimana perbandingan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan negara lain? Sumber: OECD Skor PISA merupakan indikator yang dapat mengukur kualitas sumber daya manusia di bidang membaca, sains dan matematika. Perlu diperhatikan bahwa definisi dari membaca di PISA adalah kemampuan memahami bacaannya, bukan sekadar “bisa membaca”. Skor Indonesia di taun 2015 baik di bidang matematika, membaca dan sains dibawah Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura. Menarik jika diperhatikan bahwa skor Vietnam di ketiga bidang tersebut juga sudah mampu menyalip Malaysia dan Thailand.

Sumber: World Bank Bank Dunia di tahun 2018 mengeluarkan Human Capital Index yang mampu mengukur seberapa besar modal manusia yang dimiliki anak yang dilahirkan saat ini, ketika dia telah berumur 18 tahun dengan adanya risiko kesehatan dan pendidikan yang buruk di tempat dia tinggal. DI ASEAN, rata- rata anak yan lahir sekarang akan memiliki 59% potensi produktivitas yang dimilikinya dan Indonesia hanya 53%. Bahkan, Indonesia lebih rendah dibandingkan Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina.