Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Hukum hukum dalam islam, Study notes of Law

Semua tentang pengetahuan yang dibutuhkan oleh mahasiswa

Typology: Study notes

2021/2022

Available from 01/10/2023

Darahera
Darahera 🇮🇩

2 documents

1 / 22

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
I
MAKALAH
“PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Pancasila
Dosen Pengampu: Dewi Hidayati, M.Pd.I
Disusun oleh kelompok 3:
1. Nurul Amalia
2. Ronny Nur Krisdianto
3. Hanik Badriyah
4. Shifa’ul Khijjul Ummah
5. Rivaldo Figiangsar Prahastuta
6. Meirina Sanfi Zahro
7. Dila Nurlaili Oktaviani
8. Rizka Laurena Fara
SEMESTER I
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO TULUNGAGUNG
2022
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16

Partial preview of the text

Download Hukum hukum dalam islam and more Study notes Law in PDF only on Docsity!

I

MAKALAH

“PANCASILA DAN IDEOLOGI DUNIA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pancasila Dosen Pengampu: Dewi Hidayati, M.Pd.I Disusun oleh kelompok 3:

  1. Nurul Amalia
  2. Ronny Nur Krisdianto
  3. Hanik Badriyah
  4. Shifa’ul Khijjul Ummah
  5. Rivaldo Figiangsar Prahastuta
  6. Meirina Sanfi Zahro
  7. Dila Nurlaili Oktaviani
  8. Rizka Laurena Fara SEMESTER I PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DIPONEGORO TULUNGAGUNG 2022

II

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. yang telah mencurahkan rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan makalah ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Negara” selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:

  1. Bapak Dr. SUKARJI M.Pd.I selaku Rektor STAI Diponegoro Tulungagung.
  2. Ibu Dewi Hidayati,M.Pd.I selaku dosen pengampu yang telah membimbing dan mengarahkan pembuatan makalah ini, sehingga makalah dapat terselesaikan.
  3. Teman-teman semua dan semua pihak yang telah ikut membantu terselesaikanya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran dari semua pihak dalam penyusunan harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi semua pihak. Tulungagung, 17 September 2022

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di dunia mengalami berbagai perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang berkembang pada zaman tertentu. Ada pertentangan-pertentangan yang senantiasa bertarung dan secara silih berganti mendominasi pola pemikiran masyarakat. Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya. B. Rumusan Masalah Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:

  1. Apa yang dimaksud dengan ideologi?
  2. Bagaimana penjelasan pancasila dan ideologi dunia?
  3. Bagaimana penjelasan Pancasila dan ideologi agama?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi Pengertian Ideologi – Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian- pengertian dasar^1. Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Prancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Prancis. Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri: (^1) Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila (Yogyakarta: Kanius, 1993), 17.

sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Jadi, bila definisi-definisi ini diterapkan pada Pancasila, maka dapat disimpulkan bahwa Pancasila itu adalah hasil usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menganggap sebagai suatu kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Secara simbolis memang Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang merupakan jiwa, kepribadian dan ideologi bangsa Indonesia, dan berdasarkan sejarah Pancasila juga merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu. Pancasila merupakan sebuah ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Segala sesuatu hal yang mengatur ketetapan nilai, sikap, dan gagasan masyarakat Indonesia tercantum secara ringkas di ideologi Pancasila. Secara pokok, nilai, sikap dan gagasan ideologi Pancasila yang tercantum pada UUD 1945 berbunyi:

  1. Pemerintah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  2. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan rakyat.
  3. Segala sesuatu berdasarkan undang-undang dasar negara.
  4. Nilai-nilai Pancasila. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Bernegara Ideologi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara mengandung nilai-nilai yang apa apabila dirangkum didapatkan sebagai berikut:
  5. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
  6. Ideal, material, spiritual, pragmatis, dan bernilai positif.
  1. Logis, estetis, etis, sosial dan religius.^3 Kelebihan Pancasila adalah mewujudkan cita-cita menuju kenyataan yang diinginkan masyarakat Indonesia. Di samping itu, Pancasila juga berperan menjaga kelestarian bangsa serta negara Indonesia dalam menghadapi segala bentuk hambatan, tantangan, ancaman serta gangguan. Nilai Setiap Sila di Pancasila yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila terdiri dari lima sila, yang mana seluruh sila mencerminkan idealisme dan harapan yang ingin diwujudkan sebagaimana setiap sila yang tercantum di dalam ideologi Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia sebagai sebuah negara. Jika dijabarkan, masing-masing sila di ideologi Pancasila mencerminkan kehidupan bangsa Indonesia dan sebagai sebuah dasar negara yang meliputi setiap aspek kehidupan.
  2. Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa, mencerminkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki keyakinan terhadap Tuhan masing-masing, dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan larangan-Nya.
  3. Sila 2: Kemanusiaan yang adil dan beradab, mencerminkan bahwa seluruh komponen masyarakat Indonesia saling menghormati dan menjaga sesama tanpa memandang latar belakang atau kepentingan. Setiap orang mendapatkan perlakuan yang sama.
  4. Sila 3: Persatuan Indonesia, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia meskipun memiliki pemberdayaan budaya, latar belakang, kultur, tradisi, keyakinan, dan suku tetap bersatu sebagai satu kesatuan, yaitu Bangsa Indonesia.
  5. Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menempatkan kedaulatan-nya di tangan rakyat, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Setiap masyarakat Indonesia memiliki hak, kewajiban, serta kedudukan yang sama saat menyampaikan pendapat. (^3) Marhamah Ika Putri, 2009. Buku: Pendididkan Kewarganegaraan. Hal. 7-

kepemilikan pribadi dan pengakuan hak milik, pertukaran sukarela dan kerja upahan. Dalam ekonomi pasar kapitalis, pengambilan keputusan dan investasi ditentukan oleh pemilik kekayaan. Sedangkan harga dan distribusi barang dan jasa ditentukan oleh ekonomi pasar dalam persaingan barang dan jasa..Ekonomi pasar telah ada di bawah berbagai bentuk pemerintahan, waktu, tempat, dan budaya yang berbeda. Masyarakat kapitalis modern berkembang di Eropa Barat dalam proses yang mengarah pada Revolusi Industri. Sistem kapitalis sejak itu menjadi dominan di dunia Barat. ideologi kapitalisme ini menyebar dengan cepat. Pertumbuhan ekonomi adalah kecenderungan karakteristik dari ekonomi kapitalis.

2. Liberalisme. Liberalisme adalah filosofi politik dan moral yang didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di depan hukum. Liberal mendukung beragam pandangan tergantung pada pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip ini, tetapi mereka umumnya mendukung hak-hak individu termasuk hak-hak sipil dan hak asasi manusia, demokrasi, sekularisme, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama dan ekonomi pasar. Liberalisme menjadi gerakan yang berbeda di Zaman Pencerahan, ketika menjadi populer di kalangan filsuf dan ekonom Barat. Liberalisme berusaha menggantikan norma-norma atau hak istimewa turun-temurun, agama negara, monarki absolut, hak ilahi raja dan konservatisme tradisional dengan demokrasi perwakilan dan supremasi hukum. Liberalisme juga menjadi alat untuk mengakhiri kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan dan hambatan perdagangan lainnya. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut:

  1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
  2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
  3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.
  4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
  5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia.
  6. Hak-hak tertentu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana. Kelebihan ideologi liberalisme sebagai berikut :
  7. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
  8. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
  9. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
  10. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.
  11. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan.
  12. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik- kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
  13. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

terhadap Ideologi kapitalisme yang cenderung mementingkan diri sendiri serta menindas para petani dan buruh. Ideologi ini pertama kali muncul pada tanggal 21 Februari 1848 yang di cetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels yang di dasarkan adanya kesenjangan ekonomi yang terjadi pada saat itu. Salah satu kelebihan ideologi ini yaitu memiliki tujuan tercapainya masyarakat yang makmur dan tanpa kelas sosial yaitu dengan menganggap semua orang itu sama atau sama rata sama rasa dan mengajarkan teori pertentangan kelas misalnya kaum buruh melawan tuan tanah. Sehingga banyak kaum rakyat kurang mampu sangat tertarik untuk menganut ideologi ini, selain itu juga karena adanya tindakan nyata untuk mencukupi kebutuhan mereka sehingga tercapainya kesejahteraan rakyat. Contohnya di China, negara dengan jumlah penduduk terbanyak. Jarang sekali terdengar berita bahwa China menderita kelaparan atau krisis ekonomi karena kaum komunis di sana mampu memenuhi kebutuhan rakyat dan menyejahterakan rakyat. Namun selain itu juga ideologi komunis di China bukan lagi ideologi komunisme murni karena mengalami liberalisasi yaitu komunis yang sudah berevolusi ( continuous revolution ) hingga menyebar ke seluruh dunia. Ciri-ciri Ideologi Komunisme Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia. Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat- alat produksi.

Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan- tuan tanah dan kapitalis. Kelebihan ideologi komunisme sebagai berikut :

  1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan flasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
  2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negeri berjalan dengan lancer.
  3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
  4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
  5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan Kelemahan Ideologi Komunisme sebagai berikut:
  6. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
  7. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat

menekankan simbol bersama, cerita rakyat, dan mitologi. Berbagi musik, sastra, dan olahraga dapat semakin memperkuat nasionalisme. Kaum nasionalis menuntut untuk merdeka dari negara lain. Mereka tidak bergabung dengan organisasi global atau berkolaborasi dengan negara lain dalam upaya bersama. Jika rakyat adalah bagian dari bangsa lain, maka mereka akan menginginkan kebebasan dan negara mereka sendiri, karena mereka percaya pada keunggulan mereka sendiri.

6. Fasisme Fasisme umumnya dikaitkan dengan rezim Italia dan Jerman yang berkuasa setelah Perang Dunia I, meskipun negara-negara lain juga telah diperintah oleh rezim fasis. Adolf Hitler di Jerman, Benito Mussolini di Italia, Francisco Franco di Spanyol dan Juan Perón di Argentina adalah pemimpin fasis paling terkenal di abad ke-20. fasisme menggunakan propaganda untuk mempromosikan anti-liberalisme, menolak hak-hak individu, kebebasan sipil, perusahaan bebas dan demokrasi anti-sosialisme, menolak prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan kerangka sosialis mengesampingkan kelompok tertentu, seringkali melalui nasionalisme mereka juga menggunakan kekerasan untuk memperluas pengaruh dan kekuasaan bangsa. 7. Feminisme Feminisme adalah gerakan sosial, politik, dan ekonomi. Feminisme adalah sebuah ideologi tentang mengubah cara orang melihat hak laki-laki dan perempuan (terutama perempuan), dan mengkampanyekan kesetaraan gender.Seseorang yang mengikuti feminisme disebut feminis. Feminisme dimulai pada abad ke-18 dengan Pencerahan. Kontroversi atas perbedaan antara jenis kelamin menyebabkan diskusi tentang kesetaraan. Feminisme dimulai dengan gagasan bahwa hak asasi manusia harus diberikan kepada perempuan. Ide ini dikemukakan oleh beberapa filosof pada abad ke-18 dan 19 seperti Mary Wollstonecraft dan John Stuart Mill. Para feminis kemudian di awal abad ke-

juga mengatakan bahwa perempuan harus diizinkan untuk memilih dalam demokrasi. Banyak perempuan merasa sangat kuat bahwa mereka harus diizinkan untuk memilih dan ada banyak protes. C. Pancasila dan Ideologi Agama Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila adalah pedoman luhur yang wajib di ta’ati dan dijalankan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menuju kehidupan yang sejahtera tentram,adil,aman,sentosa. Agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia an manusia serta lingkungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Begitu pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut termiologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Buddha dan bahkan juga Animisme (Chaidar,1998:36). Menurut Notonegoro (dalam Kaelan, Materialis) yang menyatakan bahwa “Bangsa Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religious yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia”^5. Jelaslah bahwa ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. Jelaslah pula bahwa sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab pertama itu (meskipun istilah prima causa tidak selalu tepat, sebab Tuhan terus-menerus mengurus makhluknya), sejalan dengan beberapa ajaran tauhid Islam, dalam hal (^5) Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila dengan Kelangsungan Agam a, Cet. 8. Jakarta: Pantjoran Tujuh.

yang mau menang sendiri. Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia. Tak perlu ada ketakutan ataupun kecemburuan apapun, karena hukum- hukum agama hanya berlaku pada pemeluknya. Penerapan konsep negara agama- agama akan menghapus superioritas satu agama atas agama lainnya. Tak ada lagi asumsi mayoritas – minoritas. Bahkan pemeluk agama dapat hidup berdampingan secara damai dan sederajat. Jika memang anda cinta dengan Adat, Budaya dan Toleransi umat beragama di Indonesia dukung dan jagalah kesucian Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang mengakui dan mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi Pancasila terhadap agama. Tidak perlu berusaha mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi berbasis agama dengan alasan bahwa ideologi Pancasila bukan ideologi beragama. Ideologi Pancasila adalah ideologi beragama. Sesama umat beragama seharusnya kita saling tolong menolong. Tidak perlu melakukan permusuhan ataupun diskriminasi terhadap umat yang berbeda agama, berbeda keyakinan maupun berbeda adat istiadat. Hanya karena merasa berasal dari agama mayoritas tidak seharusnya kita merendahkan umat yang berbeda agama ataupun membuat aturan yang secara langsung dan tidak langsung memaksakan aturan agama yang dianut atau standar agama tertentu kepada pemeluk agama lainnya dengan dalih moralitas. Hendaknya kita tidak menggunakan standar sebuah agama tertentu untuk dijadikan tolak ukur nilai moralitas bangsa Indonesia. Sesungguhnya tidak ada agama yang salah dan mengajarkan permusuhan. Agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu. Sebuah kesalahan fatal bila

menjadikan salah satu agama sebagai standar tolak ukur benar salah dan moralitas bangsa. Karena akan terjadi chaos dan timbul gesekan antar agama. kalaupun penggunaan dasar agama haruslah mengakomodir standar dari Islam, Kristen, Katolik, Buddha dan Hindu bukan berdasarkan salah satu agama entah agama mayoritas ataupun minoritas.