Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

contoh penulisan proposal, Assignments of Reporting and Production

contoh proposal dari mahasiswa yang sedang menempuh s1

Typology: Assignments

2017/2018

Uploaded on 02/25/2023

aghnia-nadhira-afa
aghnia-nadhira-afa 🇮🇩

1 document

1 / 10

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DI KELAS XI
MIPA 2 SMAN 9 MALANG
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kurikulum lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan
pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini kurikulum telah banyak berubah karena
tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum 2013 Edisi Revisi menuntut siswa untuk berperan
aktif dalam pembelajaran, di mana telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru
yang mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran (Rahayu,
2016).
Kurikulum 2013 menuntut kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong
eksplorasi memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa.. Oleh
karena itu dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa, yaitu siswa mau
dan mampu mengungkapkan pendapat sesuai dengan apa yang dipahami. Selain itu diharapkan
siswa mampu berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa
sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan
materi pelajaran
Permasalahan klasik yang sering terjadi dalam proses pembelajaran antara lain siswa
tidak memahami materi, malu untuk bertanya, atau mengeluarkan pendapat, sehingga timbul
permasalahan lainnya yaitu interaksi dan komunikasi antara siswa dan guru tidak tercipta dengan
baik, sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Berdasarkan permasalahan-
permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran serta
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yakni dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif yang bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa, dan membuat siswa berperan aktif
dalam pembelajaran metode yang dapat digunakan adalah metode tutor sebaya. Metode tutor
sebaya ialah metode belajar yang memanfaatkan teman sebagai tutor dalam proses belajar
mengajar (Hastuti, 2018). Metode pembelajaran Tutor Sebaya adalah salah satu dari berbagai
metode pembelajaran yang sangat membutuhkan peran aktif siswa.
Kelebihan metode tutor sebaya dibanding dengan metode yang lain, yaitu tutor sebaya
dalam menyampaikan informasi lebih mudah dipahami oleh tutee (siswa yang di ajar) sebab
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa

Partial preview of the text

Download contoh penulisan proposal and more Assignments Reporting and Production in PDF only on Docsity!

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DI KELAS XI

MIPA 2 SMAN 9 MALANG

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Kurikulum lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini kurikulum telah banyak berubah karena tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum 2013 Edisi Revisi menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran, di mana telah terjadi pergeseran pola sistem mengajar yaitu dari guru yang mendominasi kelas menjadi guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran (Rahayu, 2016). Kurikulum 2013 menuntut kegiatan pembelajaran harus menantang, mendorong eksplorasi memberi pengalaman sukses, dan mengembangkan kecakapan berfikir siswa.. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diharapkan dapat terjadi aktivitas siswa, yaitu siswa mau dan mampu mengungkapkan pendapat sesuai dengan apa yang dipahami. Selain itu diharapkan siswa mampu berinteraksi dengan orang lain secara positif, misalnya antara siswa dengan siswa sendiri maupun antara siswa dengan guru apabila ada kesulitan-kesulitan yang terkait dengan materi pelajaran Permasalahan klasik yang sering terjadi dalam proses pembelajaran antara lain siswa tidak memahami materi, malu untuk bertanya, atau mengeluarkan pendapat, sehingga timbul permasalahan lainnya yaitu interaksi dan komunikasi antara siswa dan guru tidak tercipta dengan baik, sehingga proses pembelajaran masih didominasi oleh guru. Berdasarkan permasalahan- permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran serta untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, yakni dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif yang bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa, dan membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran metode yang dapat digunakan adalah metode tutor sebaya. Metode tutor sebaya ialah metode belajar yang memanfaatkan teman sebagai tutor dalam proses belajar mengajar (Hastuti, 2018). Metode pembelajaran Tutor Sebaya adalah salah satu dari berbagai metode pembelajaran yang sangat membutuhkan peran aktif siswa. Kelebihan metode tutor sebaya dibanding dengan metode yang lain, yaitu tutor sebaya dalam menyampaikan informasi lebih mudah dipahami oleh tutee (siswa yang di ajar) sebab

bahasanya sama dengan teman sebayanya, siswa dalam mengemukakan kesulitan kepada tutor lebih terbuka karena temanya sendiri, suasana pembelajaran yang rileks bisa menghilangkan rasa takut, mempererat persahabatan, ada perhatian terhadap perbedaan karakteristik, konsep mudah dipahami, siswa tertarik untuk bertanggung jawab yaitu melatih belajar mandiri. B. Fokus Penelitian

  1. Apakah rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh kurangnya ketrampilan guru dalam memilih model pembelajaran?
  2. Apakah yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu bahan konsep pada suatu materi?
  3. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar fisika siswa?
  4. Apakah hasil belajar fisika siswa dapat ditingkatkan?
  5. Apa saja faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar fisika?
  6. Apakah penggunaan model pembelajaran tutor sebaya dapa tmeningkatkan hasil belajar fisika? C. Rumusan Penelitian Berdasarkan focus penelitian yang ditentukan, maka diperoleh rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu :
  7. Apakah penggunaan model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 9 Malang tahun pelajaran 2019/2020. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 9 Malang tahun pelajaran 2019/2020. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat untuk :
  8. Guru a) Meningkatkan kualitas guru dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar dengan memilih model pembelajaran yang tepat untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar. b) Selalu termotivasi untuk mencari model pembelajaran dengan metode dan media pembelajaran yang beraneka ragam demi kemajuan para siswa.

B. Fluida Fluida adalah zat yang bisa mengalir dan memberikan hambatan saat diberi tekanan. Zat yang tergolong sebagai fluida adalah zat cair dan gas. Adapun sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut.

  1. Bisa mengalami perubahan bentuk.
  2. Bisa mengalir.
  3. Memiliki kemampuan untuk menempati suatu wadah atau ruang. (www.quipper.com) C. Hubungan Strategi Pembelajaran dengan hasil belajar Reigeluth dan Merril 1979 dan 1983 (dalam Budiningsih, 2011) mengklasifikasi variabel pembelajaran menjadi tiga yaitu: (1) instructional conditions (2) instructional methods, and (3) instructional outcomes Instructional methods, didefinisikan sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai instructional outcomes yang berbeda dibawah instructional conditions yang berbeda. Berarti strategi pembelajaran merupakan komponen variabel dari instructional methods Instructional conditions , didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel ini berinteraksi dengan metode pembelajaran, dan pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi oleh perancang pembelajaran. Variabel ini harus diterima adanya, tetapi menjadi bahan pijakan dalam penetapan metode pembelajaran. Instructional Outcomes, mencakup semua akibat yang muncul dari penggunaan suatu methode di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Akibat-akibat inilah yang dapat dijadikan indikator ketercapaian kompetensi dasar. Oleh karena itu indikator ketercapaian kompetensi dasar, dapat berupa (1) hasil pembelajaran yang nyata ( actual otucomes ) (2) hasil pembelajaran yang diinginkan ( disired outcomes ) Berdasarkan pola tersebut di atas, maka hubungan strategi pembelajaran dengan hasil belajar merupakan hubungan kausalitas. Artinya hasil belajar sangat dipengaruhi oleh pemilihan strategi

pembelajaran, sebaliknya hasil belajar yang diinginkan juga menjadi perhatian yang serius dalam memilih stratregi pembelajaran.. PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2007). Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. penelitian deskripsi secara garis besar merupakan kegiatan penelitian yang hendak membuat gambaran atau mencoba mencandra suatu peristiwa atau gejala secara sistematis, faktual dengan penyusunan yang akurat (Supardi, 2005) B. Tempat Tempat Penelitian dilaksanakan di SMAN 9 Malang, Kota Malang, Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan kepada siswa-siswi kelas XI MIPA Tahun Ajaran 2019/2020. C. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian yang dirancang sehingga menghasilkan data yang empiris. Data hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan cara menggunakan instrument penelitian berupa pre test dan post test. Tes harus berlandaskan pada tujuan, masalah, serta hal-hal yang menunjang terhadap perolehan data penelitian. Tes tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban yang dberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dan uraian; dengan jumlah saol 40 butir mengenai kompetensi dasar materi fluida.

digunakan untuk mengambil data adalah perekam suara, kamera, handycam , pedoman wawancara, pedoman observasi, dan alat tulis. Observasi Partisipatif Dalam observasi partisipatif, peneliti terlibat secara langsung dengan kegiatan subjek penelitian. Sambil melakukan observasi, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh subjek penelitian dan ikut merasakan suka dukanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Patton (dalam Nasution, 2003), bahwa agar bisa menjadi partisipan dan sekaligus observer , peneliti hendaknya turut serta dalam berbagai peristiwa dan kegiatan dari subjek penelitian. Jenis observasi partisipatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif moderat, di mana dalam mengumpulkan data, peneliti tidak melakukan observasi pada semua aktivitas subjek penelitian, namun hanya terbatas pada beberapa kegiatan yang terkait dengan fokus penelitian. Melalui metode ini, data dikumpulkan dengan cara merekam keseluruhan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan bantuan alat perekam audio visual ( handycam ). Wawancara Semiterstruktur Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam (Sugiyono, 2010). Dalam wawancara, biasanya terjadi tanya jawab yang dilakukan secara sistematis dan berpijak pada fokus penelitian. Dengan kata lain, wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara dengan narasumber untuk memperoleh informasi tertentu. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara semiterstruktur yang mendalam, di mana peneliti menyiapkan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, namun dalam pelaksanaannya, pertanyaan wawancara dapat berkembang di luar pedoman tersebut. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diwawancarai dimintai penjelasan mengenai hal-hal yang melatar belakangi perilakunya. Studi Dokumen Studi dokumen digunakan sebagai pelengkap dari data yang diperolehpada metode observasi partisipatif dan wawancara semiterstruktur. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa data penelitian dari hasil observasi dan wawancara akan lebih

dipercaya jika didukung oleh suatu dokumen tentang data tersebut. Dokumen yang dikaji dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, foto-foto dan video proses pembelajaran, serta dokumen instrument dan hasil evaluasi pembelajaran yang dibuat guru. F. Teknik analisis data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010). Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah penelitian yang telah ditentukan. Oleh karena itu, analisis data dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian melalui proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkriptranskrip wawancara, catatan lapangan, dan sumber data lain. Analisis data melibatkan pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data, pencarian pola-pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dengan demikian, dalam penelitian ini, analisis data merupakan proses mencari, menyederhanakan, mengklasifikasi, dan mengatur secara sistematis data yang diperoleh dengan tujuan untuk menyusun hipotesis kerja, menemukan makna yang terjadi dalam latar penelitian, kemudian mengangkatnya menjadi sebuah teori sebagai hasil temuan penelitian. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara induktif, yaitu dengan menemukan simpulan akhir berdasarkan data yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari lokasi penelitian (Sugiyono, 2010). Dalam menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan kerangka berpikir analisis data yang diadaptasi dari model interaktif Miles dan Huberman. Terdapat tiga tahapan analisis data yang dilakukan, yaitu (1) reduksi data ( data reduction ), (2) paparan data ( data display ), serta (3) penarikan simpulan dan verifikasi data ( conclusion drawing and verification ). G. Rencana Pengujian keabsahan Data

Budiningsih, C. Asri. 2011_. Karakteristik siswa sebagai pijakan dalam penelitian dan metode pembelajaran_. Malang: Jurnal Cakrawala Pendidikan 1. Hastuti, Dena Nuki. 2018. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Desain Grafis Kelas X Multimedia 1 di SMKN 1 Godean. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (Online: diakses pada 31 Januari 2020) Moleong, L. J. 2007. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Rahayu, Puji Santi. 2016. Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (Ctl) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Ajar Bumi dan Struktur Tanah Mata Pelajaran IPA aada Siswa Kelas V di SDN 1 Jatimulyo Lampung Selatan. Lampung: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. ( Online : diakses pada 29 Januari 2020) Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Supardi, Metodologi Penelian Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005) Hal 28