Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

consumer behavior theory, Summaries of Economics

proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Typology: Summaries

2017/2018

Uploaded on 11/12/2021

stiven-alferianju
stiven-alferianju 🇮🇩

1 document

1 / 28

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Teori
Perilaku
Konsumen
Teori Nilai Guna
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff
pf12
pf13
pf14
pf15
pf16
pf17
pf18
pf19
pf1a
pf1b
pf1c

Partial preview of the text

Download consumer behavior theory and more Summaries Economics in PDF only on Docsity!

Teori

Perilaku

Konsumen

Teori Nilai Guna

Yang dipelajari;

Teori permintaan konsumen dan teori utilitas. Tingkah laku konsumen dalam pasar. Konsep kurva indifference.

Konsumen memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai; initiator, mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu influencer, individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian buyer, individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya Decider memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya User, individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli Perilaku Konsumen; Perilaku Konsumen Rasional Perilaku Konsumen Irrasional

Perilaku Rasional;

  • (^) Produk tersebut bisa memberikan kepuasan dan nilai guna yang optimal
  • (^) Produk tersebut memang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.
  • (^) Kualitas atau mutu produk tersebut terjamin atau baik.
  • (^) Harga suatu produk sesuai dan setara dengan kemampuan yang dimiliki oleh konsumen. Perilaku Irrasional;
  • (^) Tertarik dan terpukau pada promosi dan iklan dari suatu produk baik melalui media cetak, elektronik atupun sosial,
  • (^) Merk yang dimiliki hanya merk terkenal,
  • (^) Mengutamakan gengsi atau prestise.

Setiap barang / komoditi akan mempunyai nilai guna atau utilitas tertentu, yang disebabkan barang tersebut mempunyai kemampuan untuk memuaskan konsumen yang menggunakan barang tersebut. Pendekatan tradisional membedakan dua macam teori yaitu teori nilai guna ‘kardinal’ dan teori nilai guna ‘ordinal’. Teori nilai guna kardinal menganggap bahwa besarnya nilai guna yang diterima atau dinikmati oleh seseorang dapat diukur dengan unit pengukuran tertentu (dapat dinyatakan secara kuantitatif). Teori nilai guna ‘ordinal’ menyatakan kita tidak perlu mengetahui secara pasti besarnya nilai guna suatu barang. Yang terpenting adalah bahwa konsumen dapat mengetahui urutan dari nilai guna dari barang yang dikonsumsinya.

Pendekatan Kardinal

  • (^) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
  • (^) Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
  • (^) Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan. Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.
  • (^) Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Pendekatan Ordinal
  • (^) Semakin banyak produk yang dikonsumsi maka semakin besar kepuasan yang didapat oleh konsumen.
  • (^) Digunakan kurva indefferen yang menunjukkan kombinasi atau campuran antar konsumsi dua macam produk yang memberikan tingkat kepuasaan yang sama dan garis anggaran yang menunjukkan kombinasi antara duua macam barang yang berbeda yang bisa dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.
  • (^) Memiliki garis miring yang negatif, artinya konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya terhadap suatu produk yang satu jika mereka melakukan konsumsi terhadap produk yang lainnya.
  • (^) Kurva cenderung menuju ke arah titik origin, artinya hal ini menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia keluarkan atau korbankan dalam upaya mengubah kombinasi antara jumlah masing-masing produk yang dikonsumsi.
  • (^) Tidak akan ada saling berpotongan, sehingga konsumen tidak mungkin akan mendapatkan kepuasaan yang sama pada suatu kurva indeferens yang berbeda. pendekatan ordinal pasti tak terlepas dari kurva indeferens yang memiliki beberapa ciri diantaranya :

Asumsi Pendekatan Ordinal

  • (^) Konsumen yang bersifat rasional
  • (^) Konsumen memiliki skala prioritas dalam menyusun produk yang akan dikonsumsi mulai dari yang memiliki daya guna kecil hingga pada yang memiliki daya guna tinggi.
  • (^) Konsumen memiliki sejumlah uang
  • (^) Konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan kepuasan maksimal.
  • (^) Konsumen selalu konsisten
  • (^) Hukum yang berlaku adalah hukum transitif. Ciri-ciri Kurva Indiferens; - (^) Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi), - (^) Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing- masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution), - (^) Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda

Definisi Utility Preferensi seseorang diasumsikan bisa dipresentasikan oleh sebuah fungsi utility dalam bentuk: U = U(x1, x2, …, xn) Di mana x1, x2, …, xn adalah jumlah tiap barang yang dikonsumsikan

Konsep utilitas menunjukkan tingkat kepuasan pelaku ekonomi atas suatu barang/jasa. Contoh sederhana;

  • (^) Seorang konsumen (Tono) memiliki pilihan apakah dia akan mengkonsumsi sate ayam atau sate kambing.
  • (^) Ia membuat pertimbangan yang memberikan manfaat paling besar, apakah dari sisi Kesehatan, harga, dsb
  • (^) Keputusan yang pada akhirnya ditetapkan oleh Tono atas pilihan-pilihan tersebut membentuk konsep utilitas Teori Utilitas Teori yang menjelaskan pilihan-pilihan konsumen atas konsumsi suatu barang/jasa untuk mencapai tingkat kepuasan tertentu.

Hukum Nilai Guna Marjinal yang semakin Menurun Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang saat mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsi atas barang tersebut.

Saat Tono mengkonsumsi sate ayam porsi ke-1, ia mendapatkan utilitas total sebesar 15, total utility naik menjadi 22 saat ia mengkonsumsi porsi ke-2, kemudian meningkat lagi menjadi 26 Ketika mengkonsumsi porsi ke-

Pendekatan Marginal Utility

Total kepuasan hanya akan tercapai ketika konsumsi unit terakhir

dari suatu barang mencapai titik yang sama dengan tambahan

kepuasan maksimal dari konsumsi unit terakhir tersebut