






Study with the several resources on Docsity
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Prepare for your exams
Study with the several resources on Docsity
Earn points to download
Earn points by helping other students or get them with a premium plan
Community
Ask the community for help and clear up your study doubts
Discover the best universities in your country according to Docsity users
Free resources
Download our free guides on studying techniques, anxiety management strategies, and thesis advice from Docsity tutors
These documents talk about assignments that given to me from my lecturer. I hope these documents can help anyone else.
Typology: Assignments
1 / 11
This page cannot be seen from the preview
Don't miss anything!
A. FOKUS UMUM: PEMBENIHAN BIOTA AIR LAUT/AIR TAWAR B. FOKUS KHUSUS FOKUS KHUSUS INDIKATOR SUBINDIKATOR
A. Latar Belakang Ikan bandeng (Chanos-chanos) merupakan salah satu komoditas unggulan sebagai ikan konsumsi. Hal ini didukung oleh rasa daging yang enak dan nilai gizi yang tinggi sehingga memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Selain sebagai ikan konsumsi ikan bandeng juga dipakai sebagai ikan upan hidup pada usaha penangkapan ikan tuna. Selama ini produksi nener Benih bandeng (nener) merupakan salah satu sarana produksi yang utama dalam usaha budidaya bandeng di tambak. Perkembangan Teknologi budidaya bandeng ditambak dirasakan sangat lambat dibandingkan dengan usaha budidaya udang. Faktor ketersediaan benih merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan teknologi budidaya bandeng. Selama ini produksi nener alam belum mampu untuk mencukupi kebutuhan budidaya bandeng yang terus berkembang, oleh karena itu peranan usaha pembenihan bandeng dalam upaya untuk mengatasi masalah kekurangan nener tersebut menjadi sangat penting. Perkembangan pembenihan bandeng belum menunjukan keberhasilan seperti halnya pada kegiatan pembenihan udang. Adanya kegagalan dalam kegiatan pembenihan bandeng disebabkan masih rendahnya daya tetas telur bandeng. Faktor yang diduga menjadi penyebab rendahya daya tetas telur selain faktor pakan juga disebabkan salinitas meia pemeliharaan yang tidak optimum. Untuk meningkatkan daya tetas telur bandeng, diperlukan salinitas yang optimum. Menurut Gumelar, dkk (2015), menyatakan bahwa pada penetasan telur bandeng dan pemeliharaan larva bandeng dengan salinitas berkisar antara 28- 35 ppt dapat menghasilkan sintasan nener bandeng sebesar 50%. Namun demikian, kisaran salinitas yang optimum untuk penetasan telur bandeng belum dapat ditentukan. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan kajian ilmiah mengenai pengaruh salinitas yang berbeda terhadap dayaa tetas telur ikan bandeng.
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dimana proses pengambilan datanya dilakukan dengan menggunakan survey data primer, atau data yang ada merupakan data yang langsung di dapat dari sumber data asli sehingga data yang diperoleh mencerminkan keadaan atau realita yang sebenarnya. Metode Analisis Data Adapun metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu data-data yang diperoleh kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata maupun skema, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan yang realistis. Menurut Sugiyono (2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Hasil dan Pembahasan Klasifikasi dan Morfologi Ikan Bandeng Ikan bandeng adalah sejenis ikan laut dari famili Chanidae, ordo Malacopterygii. Ciri utamanya adalah sirip dubur jauh dibelakang sirip punggung, Sirip ekor panjang bercagak dengan keping sebelah atas lebih panjang. Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, bahasa Inggris Milk fish (ARIF, M 2013). Ikan bandeng untuk pertama kalinya diidentifikasi oleh Dane Forsskal pada tahun 1925 di sekitar laut merah. Ikan Bandeng ( Chanos chanos) termasuk dalam famili Chanidae (Milk Fish) yaitu jenis ikan yang mempunyai bentuk memanjang, padat, pipih (compress) dan oval.
Gambar 1. Morfologi Ikan Bandeng ( Chanos-chanos) Menurut Ningsih (2018), klasifikasi ikan bandeng ( Chanos chanos ) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Osteichthyes Subkelas : Teleostei Ordo : Malacopterygii Famili : Chanidae Genus : Chanos Spesies : Chanos chanos Tubuh ikan bandeng bentuknya memanjang menyerupai torpedo, lonjong dan agak ramping atau pipih. Sisik bandeng halus dan mudah dibersihkan. Bandeng memiliki kulit berwarna perak terang dengan bagian atas berwarna perak kehitaman dan cenderung lebih gelap. Secara keseluruhan, ikan bandeng mempunyai 6 sirip. Satu sirip berada di tubuh bagian atas, sementara sisanya di bagian bawah. Sirip di bagian bawah tersebut menyebar mulai dari depan, tengah, hingga ke belakang. Habitat dan Penyebaran Ikan Bandeng ( Chanos-chanos)
menggunakan sistem sirkulasi Dengan tingkat pergantian air sebanyak 400% per hari. Penentuan jenis kelamin dilakukan dengan Meoda striping atau metoda kanulasi. Selang kanula dimasukkan ke dalam lubang genital sedalam 20-40 cm. Induk jantan akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih susu saat di- striping sedangkan Jenis kelamin betina akan diketahui dari adanya butiran telur berwarna keputihan secara mikroskopis. Perbandingan induk jantan dan betina yang ideal adalah 1 : 1 atau 1 : 2. Jenis pakan yang diberikan adalah pakan terapung yang dicampur dengan minyak ikan Sebanyak 0,5 mL setiap 10 kg pakan (Mukhlis, 2000). Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore Hari sebanyak 1-2 % dari bobot tubuh per hari. Sebelum diberikan, volume air dalam bak Pemeliharaan dikurangi sebanyak 50-70%. B. Persiapan Bak/Sarana Pembenihan Ada 3 (tiga) sarana utama yang diutuhkan dalam pembenihan ikan bandeng yaitu 1) bak pemeliharaan induk; 2) bak pemeliharaan larva; 3) bak budidaya pakan alami. Bak induk merupakan bak beton berdiameter 6-8 meter dengan kedalaman bak sekitar 2 m atau dengan volume sekitar 50-100 m3 per bak. Bak ini dilengkapi dengan jaring penutup sebagai pengaman agar induk tidak meloncat ke luar bak pemeliharaan jika sewaktu-waktu terkena sorotan lampu senter pada malam hari. Bak induk juga dilengkapi dengan bak kolektor telur yang ditempatkan pada sisi samping tepat berada di bawah saluran outlet. Bak pemeliharaan larva merupakan bak beton dengan volume 1,5-9 m3 per bak. Bak ini diberi warna kuning atau orange pada sisi bagian dalamnya. Bak lainnya adalah bak pemeliharaan pakan alami dengan volume 1-5 m3 per bak. C. Teknik Pemijahan dan Penanganan Telur
Pemijahan induk ikan bandeng berlangsung secara alami. Pemijahan dirangsang dengan Manipulasi suhu lingkungan dengan cara menurunkan dan menaikkan permukaan air dalam bak Pemeliharaan. Penurunan permukaan air dilakukan hingga kedalaman air yang tersisa sekitar 0,7-1,0 M dari dasar bak. Pada kondisi ini, dinding bak dan media air di dalamnya dibiarkan terpapar sinar Matahari selama 15-30 menit kemudian dinaikkan kembali hingga permukaan air mencapai saluran Pembuangan yang ada di bagian atas dinding bak pemeliharaan. Pemijahan ikan bandeng umumnya Terjadi pada malam hari sekitar pukul 24.00- 04.00 yang dapat berlangsung pada 5 (lima) hari sebelum Hingga 5 (lima) hari setelah bulan purnama dan bulan gelap. Pembuahan telur terjadi di luar tubuh (eksternal). Induk betina mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari induk Jantan yang selalu mengikuti pergerakan induk betina ketika akan terjadi pemijahan. Gerakan Berpasangan dari induk jantan dan betina merupakan tanda awal proses pemijahan akan berlangsung. Telur yang telah dipijahkan akan mengapung dan melayang pada kolom air yang secara perlahan- lahan akan keluar melalui saluran pembuangan air yang ditempatkan 10 cm dari permukaan atas Dinding bak. Telur tersebut akan tertahan pada jaring kolektor telur (egg collector) yang dipasang pada Bak kolektor telur. Telur ini kemudian dipanen menggunakan serok lembut dan dipindahkan ke bak Inkubasi telur yaitu bak fiber glass atau akuarium. Telur diseleksi 6-8 jam setelah pemijahan. Proses Seleksi telur ini bertujuan untuk memisahkan antara telur yang berkualitas baik dengan telur yang Berkualitas buruk. Telur yang mengapung di permukaan air dan yang melayang-layang pada kolom air Dipilih untuk ditebar pada bak pemeliharaan larva (Mukhlis et al., 2020).
Kesimpulan dan Saran Ikan bandeng ( Chanos-chanos) merupakan salah satu komoditas unggulan sebagai ikan konsumsi. Keberadaan ikan bandeng di alam tidak seimbang dengan permintaan pasar karena peminatnya yang tinggi. Maka dari itu perlu dilakukan pembenihan atau pemijahan ikan bandeng di hatchery yang akan membantu untuk memenuhi permintaan pasar. Daftar Pustaka ARIF, M. 2013. PENGARUH SUBTITUSI KACANG KEDELAI DENGAN KACANG MERAH TERHADAP KOMPOSISI KIMIA TUBUH DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskål). Atamtajani, A. S. M., & Amelia, D. R. (2019). EKSPLORASI LIMBAH SISIK IKAN MUJAIR SEBAGAI MATERIAL UTAMA PRODUK CINDERAMATA PERHIASAN. ATRAT: Jurnal Seni Rupa. 7(1). Mas’ud, F. (2011). Prevalensi dan Derajat Infeksi Dactylogyrus sp. Pada Insang Benih Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Tradisional, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan [Prevalence and Infection Level of Dactylogyrus sp. On Gill of Milkfish Juvenile (Chanos chanos) in Traditional Pond, Glagah Subdistrict, Lamongan Residence]. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 3(1): 27 - 40. Mukhlis, A., Ilmi, N. K., Rahmatullah, S., Ilyas, A. P., & Dermawan, A. (2020). Penyuluhan teknologi pembenihan ikan bandeng untuk mendorong kemandirian produksi benih ikan bandeng di kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Gema Ngabdi. 2(2): 124-132. Gumelar, G. 2015. Laporan Tahunan Pembenihan Bandeng (Chanos-chanos) Di Balai Budidaya Air Payau Takalar. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sugiyono. 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.