Docsity
Docsity

Prepare for your exams
Prepare for your exams

Study with the several resources on Docsity


Earn points to download
Earn points to download

Earn points by helping other students or get them with a premium plan


Guidelines and tips
Guidelines and tips

Acute Rheumatic Fever, Schemes and Mind Maps of Cardiology

A brief summary of acute rheumatic fever lecture (In Indonesian).

Typology: Schemes and Mind Maps

2020/2021

Uploaded on 11/03/2021

natanael-abraham
natanael-abraham ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

1 document

1 / 16

Toggle sidebar

This page cannot be seen from the preview

Don't miss anything!

bg1
Demam Rheuma Akut 1
Demam Rheuma Akut
Dokter
Property
Tags
Demam Rheuma Akut
Reaksi hipersensistivitas lambat / autoimun yang disebabkan oleh inflamasi jaringan
ikat dan sistemik Post Infection Group-A-Beta Hemolyticus Streptococcus (Tonsilitis,
NasoFaringitis, Otitis Media, dll)
Prevalensi pada negara maju <1/100.000 penduduk, negara miskin >100 per
100.000 penduduk, Indonesia sekitar 30-80 per 100.000 penduduk (1997),
umumnya terjadi pada anak-anak atau dewasa muda
Etiologi : Streptokokus Beta Hemolitik Grup A โ†’ Streptococcus pyogenes
Struktur antigen streptococcus
1. Karbohidrat spesifik
Pada dinding sel
Sebagai dasar klasifikasi Lancefield (A-U) โ†’ glikoprotein
A : ramnosa -n- asetil glukosamin
B : ramnosa glukosamin
C : ramnosa -n- asetil galaktosamin
dst
2. Protein M โ†’ Mucoidal colonies โ†’ virulensi > โ†’ menghalangi fagositosis,
bisa rusak krn enzim proteolitik
3. Protein T โ†’ surface protein, unrelated with virulency, degraded by heating
and low pH (acidic)
Klasifikasi Streptococcus
Lancefield โ†’ karbohidrat spesifik pd dinding sel ( gol A, B, C. D, ..., U)
Kemampuan hemosisis โ†’ Streptococcus ฮฑ, ฮฒ, ฮณ
pf3
pf4
pf5
pf8
pf9
pfa
pfd
pfe
pff

Partial preview of the text

Download Acute Rheumatic Fever and more Schemes and Mind Maps Cardiology in PDF only on Docsity!

Demam Rheuma Akut

Dokter Property Tags

Demam Rheuma Akut

Reaksi hipersensistivitas lambat / autoimun yang disebabkan oleh inflamasi jaringan ikat dan sistemik Post Infection Group-A-Beta Hemolyticus Streptococcus (Tonsilitis, NasoFaringitis, Otitis Media, dll) Prevalensi pada negara maju <1/100.000 penduduk, negara miskin >100 per 100.000 penduduk, Indonesia sekitar 30-80 per 100.000 penduduk (1997), umumnya terjadi pada anak-anak atau dewasa muda Etiologi : Streptokokus Beta Hemolitik Grup A โ†’ Streptococcus pyogenes Struktur antigen streptococcus

  1. Karbohidrat spesifik Pada dinding sel Sebagai dasar klasifikasi Lancefield (A-U) โ†’ glikoprotein A : ramnosa -n- asetil glukosamin B : ramnosa glukosamin C : ramnosa -n- asetil galaktosamin dst
  2. Protein M โ†’ Mucoidal colonies โ†’ virulensi > โ†’ menghalangi fagositosis, bisa rusak krn enzim proteolitik
  3. Protein T โ†’ surface protein, unrelated with virulency, degraded by heating and low pH (acidic) Klasifikasi Streptococcus Lancefield โ†’ karbohidrat spesifik pd dinding sel ( gol A, B, C. D, ..., U) Kemampuan hemosisis โ†’ Streptococcus ฮฑ, ฮฒ, ฮณ

Streptococcus ฮฑ hemolyticus โ†’ Hemolisis parsial, tampak kehijauan Streptococcus ฮฒ hemolyticus โ†’ hemolisis total, tampak halo / bening Streptococcus ฮณ hemolyticus โ†’ non-hemolysis, tidak ada kehijauan/halo Patogenesis

  1. Agen infeksius โ†’ GABHS (wabah faringitis โ†’ DRA >, titer Anti Streptolysin O > pd DRA)
  2. Lingkungan โ†’ konsisi psikososial miskin โ†’ kurang gizi, sanitasi buruk, dll
  3. Host โ†’ HLA (Human Leucocyte Antigen) cross reaction, Molecular mimicry Faktor Predisposisi DRA
  4. Host Usia : 5-15 tahun, puncak 8 tahun Genetik : HLA tertentu (HLA kelas II : dr2 & dr4) Jenis kelamin : stenosis mitral pd perempuan, regurgitasi aorta pd laki-laki Etnis dan ras Status gizi : kurang/borderline
  5. Lingkungan Patogenesis Pajanan Streptococcus A โ†’ infection โ†’ inflamasi โ†’ respon imun โ†’ Ig spesifik Streptokokus โ†’ antigen tubuh mirip antigen streptokokus โ†’ kolagen (pada jantung (katup mitral, miokard), sendi, otak) โ†’ terjadi cross reaction โ†’ reaksi autoimun โ†’ bisa menjadi PJR (komplikasi)

Dx (kriteria Jones) : Kriteria Mayor (CaPo CES) Carditis โ†’ inflamasi jantung, biasanya 3 minggu pertama, jika 1 dari 4 (+) โ†’ katup jantung (murmur), pericarditis (friction rub, pericard effusion, angina), kardiomegali in CXR, gagal jantung kongestif (CHF)

KHAS : Polyarthritis migrans โ†’ pindah" berbeda dari athralgia (tanpa kemerahan bengkak dll)

Chorea Syndenham โ†’ pergerakan tubuh kaku yg tidak terkoordinasi (involunter), bisa menghilang 1-2 minggu, bisa persisten 3-4 minggu

Eritema marginatum โ†’ ruam tidak gatal tapi eritem, diameter sekitar 2,5 cm, makula berbentuk cincin, sering pada tubuh, proksimal tungkai dan bukan di wajah. sering bersamaan dengan nodul subkutan

Kriteria Minor Demam (intermitten), malaise

Atralgia PR interval memanjang Leukositosis, Makrositik anemia, Proteinuria, LED & CRP naik Peningkatan ASO titer > 300 todd unit Penurunan BB Kultur GABHS (+) Penegakan : 2 mayor 1 mayor + 2 minor + bukti infeksi GABHS

Diagnosis DRA

Diagnosis Kriteria diagnosis DRA episode primer 2 gejala mayor atau 1 gejala mayor dan 2 minor, +bukti infeksi GAS DRA serangan ulang pada pasien tanpa PJR

2 gejala mayor atau 1 gejala mayor dan 2 minor, + bukti infeksi GAS DRA serangan ulang pada pasien dengan PJR 2 gejala minor, + bukti infeksi GAS Chorea Sydenham Tidak diperlukan adanya gejala mayor dan minormaupun bukti infeksi GAS.

Pencegahan : primer โ†’ antibiotik infeksi URT, sekunder โ†’ antibiotik bagi teman yang terkena DRA, Penisilin sering digunakan (murah, masih sensitif), makrolid jika pasien alergi beta laktam

Profilaksis Primer

Antibiotika (^) pemberianCara Dosis Benzatin benzyl penisilin Intra muskuler,1x dosis 1.200.000 iu untuk anak >27 kg 600.000 iuuntuk anak <27 kg Phenoxymethyl penisilin (PenisilinV)

Peroral 2- 4x/hari, 10 hari

Anak 3 x 250 mg Remaja dan dewasa 4 x 250 md atau 2 x 500 mg Amoxicillin Peroral 3x/hari,10 hari 25-50 mg/kg/hari di bagi 3 dosis Sefalosporin genrasi I Peroral 2-3x/hari, 10 hari Bervariasi sesuai jenis antibiotika Eritromisin Peroral 4 x/hr, 10hari Bervariasi sesuai formulasi yang tersedia

Profilaksis Sekunder

Antibiotika Cara pemberian Dosis

Antibiotika Cara pemberian Dosis Benzatin benzyl penisilin

Injeksi intra muskuler, sekali setiap 3-4 minggu

  • Anak > 30 kg: 1.200.000 unit. - Anak < 30 kg: 600.000 unit Penisilin V Per-oral 250 mg dua kali sehari Sulfonamide Per-oral - Anak < 30 kg: 250 mg perhari^ Anak > 30 kg: 500 mg perhari. - Eritromisin Per-oral 250 mg dua kali sehari

Durasi Pencegahan sekunder

Kategori pasien Lama pencegahan Pasien tanpa karditis. Selama 5 tahun atau sampai umur 18tahun (pilih yang lebih panjang). Pasien dengan karditis (karditis yang sudah sembuh atau regurgitasi katub mitral ringan).

Selama 10 tahun atau sampai umur 25 tahun (pilih yang lebih panjang). Penyakit katub jantung yang berat. Seumur hidup. Setelah pembedahan katub jantung. Seumur hidup.

Antiinflamasi (Kortikosteroid)

Obat Artritis Karditis ringan Karditis sedang Karditis berat Prednison - - - 2-6 minggu Aspirin 1-2 minggu 3-4 minggu 6-8 minggu 2-3 bulan Prednison : 2 mg/KgBB/Hari 4 kali sehari Aspirin 100 mg /KgBB?hari dibagi 4-6 dosis

Pencegahan

Kortikosteroid : Prednison 40-60mg/day Antikonvulsan untuk Chorea

Penyakit Jantung Rheuma (PJR) Komplikasi DRA โ†’ kelainan katup jantung โ†’ mitral dan aorta โ†’ insufisiensi (umumnya regurgitasi / stenosis (umunya kronis) Klinis Riwayat DRA Pemfis โ†’ kelainan katup โ†’ murmur X ray, EKG can Echo bisa terjadi gagal jantung, endokarditis bakterial kronis subakut, thromboembolism Tx โ†’ diuretik (loop spt furosemide), vasodilator (ACE inhibitor), dan inotropik Operasi katup